Viral Jemaah Haji Minta Turun Pesawat Gegara Ayam, Kemenkes Ingatkan Dampak Demensia

Ilustrasi demensia
Sumber :
  • Times of India

Jakarta – Jumlah jemaah haji lanjut usia (Lansia) atau usia di atas 60 tahun mencapai 45 persen dari 200 ribuan kuota Jemaah haji tahun ini. Salah satu penyakit yang rentan terjadi pada Lansia adalah demensia.

Menag Sebut Arab Saudi Siap Beri Perhatian Khusus Jemaah Haji Indonesia

Demensia ini kerap diabaikan padahal memberi dampak yang cukup signifikan, termasuk pada kasus yang sempat viral saat seorang jemaah haji minta diturunkan dari pesawat. Bukan tanpa alasan, jemaah haji dengan panggilan Abah Juhani itu minta pulang karena lupa memberi makan ayam peliharaannya. Scroll lebih lanjut ya.

"Ada juga beberapa kasus yang terjadi di Tanah Suci, beberapa jemaah yang sudah tiba menganggap masih berada di kampungnya," ujar Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. M. Imran dalam konferensi pers virtual, Senin, 5 Juni 2023.

Menag RI dan Menhaj Saudi Bertemu di Masjidil Haram, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat

Selain jemaah haji Lansia yang mengalami disorientasi saat minta pulang saat di pesawat, ada juga beberapa kasus jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci masih menganggap berada di kampungnya, biasanya terjadi karena demensia.

Arab Saudi Bangun Hotel Mewah Mirip Kota di Film Lord of the Rings

Demensia biasanya diikuti dengan gangguan cara berpikir, seperti disorientasi tempat, disorientasi waktu, dan disorientasi orang-orang di sekitarnya. Gejala-gejala yang bisa terlihat di awal biasanya seperti mudah lupa, terutama untuk kejadian-kejadian yang baru saja dialami, kemudian sulit mempelajari hal baru, sulit konsentrasi, termasuk sulit mengingat waktu dan tempat, terutama setelah mereka berpindah dari kampungnya ke embarkasi atau ke Tanah Suci.

“Demensia ini merupakan fenomena jemaah haji Indonesia tahun ini karena tahun ini memang jumlah jemaah Lansia lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," tambah dr Imran.

Upaya Atasi Demensia

ilustrasi

Photo :
  • 409450

Berdasarkan laporan petugas pelayanan kesehatan haji Kementerian Kesehatan, ada sejumlah jemaah haji Lansia mengalami demensia setelah tiba di Madinah. Tenaga kesehatan haji pun segera melakukan pendampingan kepada pasien hingga pulih dan mengajak untuk bersosialisasi dengan rekan jemaah yang lain untuk mencegah demensia.

Pada jemaah yang mengalami demensia perlu diberikan stimulasi kognitif. Dikatakan dr. Imran, stimulasi dilakukan dengan mengajak pasien ngobrol dan bersosialisasi. Selanjutnya tenaga kesehatan haji melakukan pendampingan terhadap pasien untuk mencegah terjadinya demensia.

Jemaah yang mengalami demensia langsung dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah untuk mendapatkan terapi stimulasi kognitif. Biasanya setelah terapi ini ingatan pasien akan pulih kembali.

Namun, dr. Imran menekankan, setelah pasien pulih harus tetap diwaspadai karena demensia ini sewaktu-waktu bisa muncul terutama disebabkan kelelahan dan dehidrasi. Bagi jemaah lansia sangat disarankan untuk beristirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri beraktivitas di luar kegiatan ibadah haji.

Hal itu dapat memicu kelelahan ataupun terjadi dehidrasi akibat paparan cuaca panas di Arab Saudi.

“Jemaah Lansia memang masih bisa kita cegah terjadinya demensia, artinya jangan sampai menimbulkan gejala disorientasi. Salah satu pencegahannya adalah dengan stimulasi kognitif, caranya bisa dengan mengajak jemaah haji itu bercerita. Para pendamping jemaah diimbau untuk selalu mengajak mereka bersosialisasi, berdoa, zikir bersama, kemudian hindari yang bisa menyebabkan jemaah lansia menjadi lelah,” tutur dr. Imran

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya