Diabetes Hingga Jantung, Cara Sederhana Ini Bisa Cegah Penyakit Degeneratif
- Pixabay/rawpixel
VIVA Lifestyle – Kesehatan kita dipengaruhi oleh virus, bakteri, gen dan lingkungan, yang tidak bisa kita kontrol. Namun, faktor gaya hidup juga berperan penting dalam mengembangkan dan mencegah penyakit, termasuk penyakit degeneratif.
Dilansir Powerful Patients, beberapa cara sederhana, seperti menjaga berat badan dalam takaran yang sehat, olahraga secara teratur, memperbaiki pola makan, hingga mengonsumsi suplemen bila perlu, dapat membantu meminimalisir risiko penyakit. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
Katarina Larasati - Product and Nutrition Manager, PR Department Ajinomoto, mengatakan, penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan hipertensi, penting untuk dicegah dengan memerhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tentang pembatasan asupan gula, garam, dan lemak (GGL).
Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, konsumsi gula per orang per hari adalah 4 sendok makan atau setara 50 gram. Sedangkan anjuran konsumsi garam adalah 1 sendok teh atau setara 5 gram per orang per hari. Sementara lemak, hanya dianjurkan 5 sendok makan atau 67 gram per orang per hari.
Katarina lebih lanjut mengatakan, pihaknya tengah menggiatkan kampanye Bijak Garam yang sejalan dengan anjuran Kemenkes RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.
"Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang digiatkan ini, kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi," ujar Katarina saat Seminar Modern Cooking yang digelar Ajinomoto melalui Horeka (Hotel, Restoran, Katering) Departemen di Poltekpar NHI Bandung, baru-baru ini.
“Faktanya, beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Jeremia Halim et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” lanjutnya.
Dalam seminar yang dihadiri para mahasiswa dan mahasiswi tersebut, Katarina turut mendukung para calon chef dan pengusaha kuliner dalam menciptakan aneka kreasi makanan lezat dan sehat, serta memberikan fakta informatif dan manfaat bumbu umami seperti MSG.
"Sebagai penentu tren kuliner di masa depan, teman-teman calon chef sebaiknya sudah mulai mempertimbangkan penerapan pembatasan gula, garam dan lemak untuk tren kuliner yang lebih aman bagi kesehatan dengan tetap mempertahankan unsur kelezatan dalam kreasi menu makanannya," pungkas Katarina.