Cegah Kanker Serviks, Wanita Sudah Menikah Tetap Dianjurkan Vaksin HPV
- Freepik/jcomp
VIVA Lifestyle – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan diketahui akan memulai program pemberian vaksinasi HPV secara gratis diberikan guna mencegah angka pengidap kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD.
"Tahun ini akan diberikan secara merata di 34 Provinsi di Indonesia," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resminya.
Sementara itu, vaksin HPV membantu melindungi dari jenis HPV tertentu yang dapat menyebabkan kanker ataupun kutil kelamin. Vaksin ini dikenal dengan nama Gardasil 9, yang pada dasarnya bisa melindungi dari HPV tipe 16 dan 18 — 2 tipe yang menyebabkan 80 persen kasus kanker serviks. Selain itu, HPV tipe 6 dan 11, yang menyebabkan 90 persen kasus kutil kelamin, serta 5 jenis HPV lainnya (tipe 31, 33, 45, 52, dan 58) yang dapat menyebabkan kanker serviks, anus, vulva/vagina, penis, atau tenggorokan.
Vaksin HPV adalah salah satu vaksin paling efektif yang bisa didapatkan. Studi menunjukkan bahwa vaksin HPV bekerja sangat baik untuk mencegah HPV risiko tinggi dan masalah yang dapat ditimbulkannya.
Spesialis dermatologi venereology, dr Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV, mengungkap bahwa rekomendasi pemberian vaksin HPV dilakukan sedini mungkin, yakni usia 9-11 tahun dimana mereka belum aktif secara seksual. Sebab rekomendasi ini telah terbukti dapat menurunkan kemungkinan kemungkinan terkena kutil kelamin dan kanker yang disebabkan oleh HPV hingga 99 persen.
"Pemberian vaksin HPV diberikan pada anak usia 11-12 tahun seharusnya. CDC dan WHO merekomnedasikan di usia itu. Tapi banyak penelitian usia 9 tahun sudah dikasih vaksin HPV, karena ini usia anak sudah mulai menstruasi dan sebelum aktivasi seksual diberikan vaksin ini," kata dia dalam media briefing Kutil Kelamin di Akmani Jakarta Pusat, Selasa 23 Mei 2023.
Sementara itu, dijelaskan oleh Amelia bahwa ketika pemberian vaksinasi HPV diberikan setelah wanita sudah aktif hubungan seksual efikasi vaksin HPV tersebut akan turun.
"Sejak vaksin HPV dikeluarkan pada 2006 bisa turunkan risiko kanker prekanker, kanker serviks, kanker vagina, kanker vulva pada wanita," jelas dia.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Yustin Sumito, SpKK mengatakan, vaksin HPV juga masih bisa dilakukan pada perempuan yang sudah menikah.
"Pemberian sedini mungkin bagus, terlambat enggak apa-apa tetap dikasih aja. Mungkin efektivitasnya menurun tapi tetap ada gunanya dan tetap kita sarankan untuk vaksin kecuali sudah ada gejala," kata dia.
Diungkap oleh Yustin bahwa jika ada gejala pihak dokter akan menganjurkan pasien wanita tersebut melakukan papsmear. Dari hasil papsmear itu, kata Yustin jika ditemukan adanya kelainan serviks pihak dokter akan merujuk untuk ditangani oleh dokter obgyn.
"Kalau ada kelainan tahap lanjutnya akan dirujuk ke radiologi onkologi," jelas dia.