Bocah 4 Tahun Meninggal Usai Digigit Anjing, Menurut Para Ahli Rabies Bisa Disembuhkan
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA Lifestyle - Sebelumnya viral seorang anak berusia empat tahun meninggal dunia usai digigit anjing diduga karena terkena rabies.
Kejadian tersebut di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin 8 Mei 2023 lalu. Setelah digigit anjing rabies. Bocah tersebut mengalami gejala demam dan muntah sebelum akhirnya meninggal dunia.
Atas kejadian tersebut pastinya menimbulkan pertanyaan apakah penyakit rabies efek digigit anjing bisa disembuhkan. Dilansir dari situs Kemenkes, Jumat, 12 Mei 2023, penyakit tersebut bisa disembuhkan asal dengan penanganan yang tepat.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulawesi Utara (Sulut) dr Steven Dandel, MPH. Ia menjelaskan bahwa rabies dapat dicegah dan disembuhkan dengan cara yang tepat. Pada dasarnya rabies merupakan penyakit yang menular akut yang menyerang susunan saraf pusat.
Selain itu, Steven menghimbau kepada masyarakat ketika sudah tergigit anjing dan terkena rabies harus segera cepat dibawa ke rumah sakit dan jangan dibawa ke pengobatan alternatif.
Pengobatan dengan cara vaksin rabies yang terdiri dari dua jenis yaitu Profilaksis Pra-Pajanan (PrPP) yakni vaksinasi pencegahan sebelum paparan virus rabies, dan Profilaksis Pasca Pajanan (PEP), yaitu vaksinasi untuk menghentikan timbulnya rabies setelah terpapar virus.
PrPP adalah serangkaian vaksinasi pencegahan rabies yang biasanya diberikan kepada orang yang dianggap berisiko tinggi terpapar, misalnya petugas pengawas hewan, dokter hewan, atau orang yang tinggal atau bepergian ke daerah endemis rabies.
seseorang telah mendapatkan PrPP dan terkena rabies, tetap masih perlu PEP, tetapi dosis PEP berkurang. Sebuah paket vaksin rabies secara lengkap, yaitu PrPP atau PEP, akan menginduksi kekebalan atau imunitas tubuh terhadap virus rabies selama bertahun-tahun.
PEP adalah suatu program vaksinasi yang melindungi terhadap rabies, setelah terkena gigitan binatang. PEP terdiri dari suntikan imunoglobulin atau antibodi terhadap virus rabies ke dalam luka, dan serangkaian vaksinasi rabies lanjutan. Jumlah, dosis, dan jadwal vaksin mungkin berbeda-beda.