Bocah di NTT Meninggal Gegara Rabies, Perhatikan Gejalanya
- Pexels/Cottonbro
VIVA Lifestyle – Belum lama ini seorang bocah berinisial S asal Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan meninggal dunia akibat tertular rabies dari anjing yang menggigitnya. Bocah berusia 4 tahun itu meninggal pada Senin, 8 Mei setelah digigit anjing rabies pada 4 April 2023 lalu.
Rabies sendiri merupakan infeksi virus yang menyebar terutama melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Jika tidak segera ditangani, biasanya rabies akan berakibat fatal bahkan hingga berujung kematian.
Dilansir dari Medical News Today pada Jumat, 12 Mei 2023, ini adalah virus RNA dari keluarga rhabdovirus yang dapat mempengaruhi tubuh dengan salah satu dari dua cara. Virus dapat memasuki sistem saraf perifer secara langsung dan bermigrasi ke otak.
Itu juga dapat bereplikasi di dalam jaringan otot, yang aman dari sistem kekebalan inang. Dari situlah, virus memasuki sistem saraf melalui sambungan neuromuskuler. Begitu berada di dalam sistem saraf, virus menghasilkan radang otak akut, koma hingga berujung kematian.
Terdapat dua jenis rabies, pertama, rabies ganas atau ensefalitis yang terjadi pada 80% kasus manusia dan orang yang mengidapnya lebih mungkin mengalami hiperaktif dan hidrofobia. Jenis kedua, rabies paralitik atau “bodoh”, menyebabkan kelumpuhan sebagai gejala yang dominan.
Gejala Rabies
Rabies berkembang dalam lima tahap berbeda:
- inkubasi
- prodrom
- periode neurologis akut
- koma
- kematian
1. Inkubasi
Tahap ini adalah waktu sebelum gejala muncul. Biasanya berlangsung dari 2–3 bulan dan bervariasi dari 1 minggu hingga 1 tahun, tergantung di mana virus masuk ke dalam tubuh dan jumlah partikel virus yang terlibat. Semakin dekat gigitan ke otak, semakin cepat efeknya muncul.
2. Prodrom
Selama prodrome, gejala awal seperti flu terjadi, termasuk juga gejala lainnya:
- demam 38 derajat celcius atau lebih
- sakit kepala
- kecemasan
- merasa tidak sehat
- sakit tenggorokan dan batuk
- mual dan muntah
- ketidaknyamanan di lokasi gigitan
3. Periode neurologis akut
Selama tahap ini, gejala neurologis berkembang, termasuk:
- kebingungan dan agresi
- kelumpuhan sebagian
- kedutan otot yang tidak disengaja
- otot leher yang kaku
- kejang
- hiperventilasi dan kesulitan bernapas
- hipersalivasi, atau menghasilkan banyak air liur
- Mulut mengeluarkan busa
- takut air
- halusinasi, mimpi buruk, dan insomnia
- priapisme, atau ereksi permanen, pada pria
- fotofobia, atau ketakutan akan cahaya
- Menjelang akhir fase ini, pernapasan menjadi cepat dan tidak konsisten
4. Koma dan kematian
Seseorang dapat mengalami koma, dan kebanyakan biasanya hal yang terjadi adalah meninggal dalam waktu 3 hari. Selama tahap koma, bahkan dengan terapi suportif, hampir tidak ada orang yang selamat dari rabies.