Sulit Kentut? Hati-hati Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius

Ilustrasi orang kentut.
Sumber :
  • The Sun

VIVA Showbiz – Flatus atau kentut adalah hal yang lumrah dilakukan setiap orang. Kentut sendiri merupakan suatu pelepasan gas dari dalam tubuh. Demikian penjelasan dari Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi dan Hepatologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB.

Vaksin HFMD Sudah Ada, Berapa Efikasinya untuk Cegah HFMD atau Flu Singapura?

"Kentut adalah suatu gas dikeluarkan dalam tubuh. Tubuh kita mengeluarkan sisa-sisa dalam proses pencernaan kita dalam bentuk feses, kotoran dalam bentuk keringat, air kencing, dalam bentuk gas," katanya dalam program Hidup Sehat TvOne, Rabu 10 Mei 2023. Scroll lebih lanjut ya.

Dijelaskan Prof Ari, normalnya seseorang buang angin atau kentut dalam sehari mencapai 12 kali. Jika kurang dari itu, bisa jadi menandakan penyakit tertentu.

Ngeri! Ribuan Tikus Serbu Pemukiman Warga di Karawang, Ini Kata Ahli Ekologi

"Biasanya normal orang sekitar 12 kali biasanya ada yang dirasakan dan tidak biasanya bersamaan dengan buang air besar. Bagi sebagian orang yang tidak buang gas jadi tidak nyaman, kurang atau berlebihan kentut ada masalah dalam pencernaan kita," ujarnya.

Pemerhati Kesehatan Sebut Kesehatan Tidak Hanya Sekadar Bebas dari Penyakit

Salah satu penyakit yang mesti diwasapai lantaran kita jarang kentut adalah pelengketan pada usus hingga bisa jadi sumbatan akibat tumor dalam usus.

"Ada satu waktu enggak bisa kentut sama sekali, gak bisa bab bisa terjadi sumbatan dalam tubuh mungkin ada riwayat operasi di usus terjadi pelengketan pada kondisi itu suatu waktu gas udara kotoran tidak bisa keluar, atau sumbatan tumor bisa juga yang sebabkan kita tidak bisa kentut atau bab," katanya.

Sementara itu, jumlah kentut juga bisa dipengaruhi oleh jenis makanan yang kita konsumsi. Jika mengonsumsi makanan yang mengandung gas tinggi seperti ubi maka kita akan lebih sering kentut atau buang gas.

Ilustrasi kentut.

Photo :
  • Iconfinder

"Produksi gas itu dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi ketika konsumsi makanan yang banyak mengandung gas seperti kol, ubi bisa membuat jumlah kentut itu jadi meningkat karena usus memproduksi gas berlebih," kata dia menjelaskan.

Dekan FKUI ini juga mengungkap, stress juga menjadi salah satu faktor yang menentukan frekuensi atau jumlah kentut seseorang dalam satu hari.

"Orang yang tingkat stress tinggi bisa berulang kali kentut. Ada hubungan antara otak kita dengan pencernaan. Ketika otak kita mengalami irritable bowel syndrome kondisi ini usus kita menjadi sensitive gambaran orang yang alami stress itu buang air besar lebih sering, atau kentut bertambah banyak atau sulit buang air besar," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya