Ini Alasan Kenapa Cuaca Panas Bisa Bikin Emosi
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Cuaca panas tengah melanda berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa suhu panas yang terjadi sekarang merupakan fenomena akibat adanya gerak semu matahari. Ini menjadi suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.
Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya. Siklus tahunan tersebut berdampak pada sebagian besar wilayah Jawa yang mengalami temperatur sedikit naik pada bulan April dan Mei, lalu naiknya suhu diprediksi kembali memuncak di bulan Oktober. Pada bulan selain itu, temperatur akan menurun.
Di tengah suhu cuaca yang panas seperti saat ini, penting bagi kita untuk tetap terhidrasi agar terhindar dari dehidrasi yang bisa menyebabkan pusing, mual hingga hilang konsentrasi.
"Kita merasa haus itu tandanya sudah dehidrasi ringan. Dehidrasi ringan itu efeknya tidak enak bisa pusing, mual hilang konsentrasi. Paling baik itu untuk minum setiap 1-2 jam dalam satu hari. Jika ditotal dalam satu hari bisa 2,5 liter," kata Spesialis Penyakit Dalam, Dr.dr. Wismandari Wisnu, Sp.PD-KEMD dalam program Hidup Sehat tvOne, Selasa 2 Mei 2023.
Selain itu, serangan cuaca panas belakangan ini juga ternyata bisa menyebabkan seseorang menjadi mudah marah lantaran kurangnya asupan cairan sehingga menyebabkan terjadinya sulit untuk konsentrasi.
"Karena salah satu penyebab pengaruhi otak. Kita menginterpretasi sesuatu memandang sesuatu yang seharusnya dihadapi dengan solusi karena tidak bisa konsentrasi jadi menghadapinya dengan cepat marah ditambah hormon tidak seimbang ketika dehidrasi misal kortisol banyak emosi kita jadi tidak stabil jadi buat kita cepat kesal, bete,"kata dia.
Di sisi lain, dibandingkan dengan mengonsumsi makanan atau minuman dingin untuk menurunkan suhu panas di dalam tubuh akibat cuaca panas. Ternyata konsumsi makanan pedas di tengah cuaca panas juga bisa menghilangkan rasa panas dalam tubuh.
"Pas makan itu tubuh panas keluarkan keringat sebagai kompensasi, saat keringat akibat panas tubuh akan terbuka pori-pori di kulit untuk mengeluarkan panas agar tubuh tidak terlalu panas. Dengan tubuh berkeringat energi di dalam dikeluarkan jadi lebih enak. Tapi itu persepsi secara konsep panas-panas makan pedas agak sulit mungkin ya," kata dia menjelaskan.