Ahli Sebut 50 Persen Remaja Penderita Asma Tidak Terkontrol
- Times of India
VIVA Lifestyle – Asma adalah penyakit kronis yang umum dan berpotensi serius. Asma ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran pernapasan yang mengakibatkan sesak (sulit bernapas).
"Asma ditandai penyempitan dan peradangan saluran pernafasan yang mengakibatkan sesak nafas akibat pencetus atau disebut alergi," kata Spesialis Paru, dr. Budhi Antariksa, Ph.D, Sp.P (K), dalam virtual conference, Peringatan Hari Asma Sedunia, Asthma care for all, Selasa 2 Mei 2023. Scroll selanjutnya.
Lebih lanjut, dijelaskan oleh Budhi, asma membebani pasien, keluarga dan masyarakat akan sebabkan sesak pernafasan, keterbatasan aktivitas, serangan asma yang membutuhkan perawatan dan bisa berakibatkan fatal. Beban langsung bisa diliat biaya pengobatan dan perawatan pasien asma. Beban tidak langsung bisa dihitung dari efek negatif asma pada pasien seperti tidak masuk sekolah, atau tidak masuk kerja akibat asma.
"Pada beberapa penelitian beban tidak langsung asma jauh lebih besar akibat pengobatannya. Beban ekonomi ini bisa bervariasi antara negara pendapatan negara tinggi dan yang rendah," katanya.
Sebagian besar beban morbiditas dan mortalitas asma terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menghimbau untuk berusaha mengurangi beban ini dengan mendorong para pemimpin perawatan kesehatan untuk memastikan ketersediaan dan akses ke obat obatan yang efektif dan terjamin kualitasnya.
Berkaitan dengan jumlah pasien asma di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan di tahun 2020 lalu, asma salah satu penyakit yang paling banyak diidap di Indonesia hingga akhir tahun 2020 ada sebanyak 4,5 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia atau total sekitar 12 juta lebih.
Sementara itu, Spesialis, Paru, dr. Arief Bakhtiar, Sp.P (K), FAPSR menjelaskan dari jumlah kasus kasus asma 1-18 persen penduduk (variasi antar negeri), dapat diderita semua usia dan jenis kelamin 9,1 persen anak-anak, 11 persen remaja dan 6,6 persen dewasa.
"Dari data, asma pada remaja 50 persen penderita tidak terkontrol 20 persen tidak minum obat secara efektif. 1/3 penderita dewasa tidak terkontrol,” katanya.