Sakit Asma Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasan Dokter
- Times of India
VIVA Lifestyle – Asma adalah penyakit kronis yang umum dan berpotensi serius. Asma ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran pernapasan yang mengakibatkan sesak (sulit bernapas). Asma menyebabkan gejala pernapasan, keterbatasan aktivitas, dan flare-up (serangan) yang terkadang membutuhkan perawatan kesehatan yang mendesak dan bisa berakibat fatal.
"Secara awam asma adalah radang kronis saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran nafas dan hiperaktif pada saluran nafas. Asma ini manifestasinya heterogen. Ditandai dengan obstruksi saluran napas yang biasanya reversibel," kata spesialis paru, dr. Arief Bakhtiar, Sp.P (K), FAPSR, dalam virtual conference Peringatan Hari Asma Sedunia, Asthma care for all, Selasa 2 Mei 2023. Scroll lebih lanjut ya.
Diungkap oleh Arief setidaknya ada lebih dari 12 juta pasien asma di Indonesia. Selain itu, pasien asma juga bukan hanya pada anak-anak tapi juga orang dewasa. Dari data 9,1 persen pasien asma adalah anak-anak, 11 persen remaja dan 6,6 persen orang dewasa.
"Biasanya asma adalah keturunan," ucapnya.
Di sisi lain terkait dengan gejala asma umum adanya sesak nafas atau nafas berbunyi. Gejala paling banyak biasanya adalah batuk yang terjadi di malam hari dini hari, hilang timbul secara periodik, memberat jika ada alergi. Dalam penelitian pasien juga merasa ada rasa dada berat seperti ditindih sesuatu.
"Kalau untuk pencetus asma itu biasanya alergi baik pada serbuk sari, jamur, bulu hewan,bisa jadi paparan iritan dan polusi udara, infeksi pernafasan seperti pilek, flu, dan suatu gangguan saluran cerna disebut gerd, asam lambung naik ke atas kemudian jatuh menimpa saluran nafas iritasi dan bisa memicu asma," katanya.
Berkaitan dengan penyakit asma apakah bisa disembuhkan atau tidak, Arief Bakhtiar, menjelaskan sampai saat ini asma belum dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan agar gejala tidak muncul dan dapat hidup normal.
"Beberapa saran yang bis akita berikan diantaranya hindari pemicu alergennya apa, kemudian sebisa mungkin hindari asap rokok atau vape, olahraga teratur bisa dengan senam, renang, sepeda atau jogging), segera berobat bila ada gejala berlanjut," kata Arief Bakhtiar.