Viral Lagi, Lampu Bohlam Tersangkut di Anus Pria Paruh Baya
- Jam Press
VIVA Lifestyle – Kasus unik benda asing tersangkut di dalam tubuh kembali terjadi hingga membuat dokter keheranan. Kali ini, kasus unik sekaligus aneh tersebut diketahui terjadi di Kolombia. Kasus ini terjadi pada seorang pria paruh baya berusia 53 tahun.
Pada awalnya, pria yang enggan disebutkan namanya itu datang periksa ke rumah sakit dengan mengeluh rasa sakit di bagian anusnya. Pada awalnya, dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien, tapi tidak menemukan hal mencurigakan.
Tapi, dari hasil pemeriksaan sinar-X, tampak ada sebuah bohlam alias bola lampu yang bersarang di anus sang pasien. “'Tidak terdeteksi, tak teraba pada pemeriksaan rektal,” kata Dr Julian Pylori yang dilansir dari DailyMail.
Temuan ini pun berhasil membuat tim dokter kaget, karena tidak habis pikir dan bagaimana bisa bola lampu berukuran besar tersebut bisa masuk dan tersangkut di dalam anus pasien. Meski tidak diketahui secara pasti, tidak ditampik bahwa kasus ini terjadi karena faktor seksual.
Sementara itu, para dokter mengungkapkan bahwa pasien tersebut masih beruntung lantaran lampu bohlam tersebut tidak pecah saat tersangkut di dalam anus pasien tersebut. Karena jika pecah akan mengakibatkan kejadian fatal.
Sementara untuk cara mengeluarkan benda tersebut, ahli gastroenterology, Dr Ikram Tirmizi mengatakan bahwa penyedotannya bisa dilakukan seperti yang dilakukan oleh dokter kandungan selama persalinan normal melalui vagina.
Tindakan untuk mengeluarkan benda asing dari anus bukan perkara mudah dan harus lebih berhati-hati supaya tidak merusak dinding anus hingga mengganggu masalah kesehatan yang lain.
"Ketika pasien datang, terkadang mudah untuk ditangani dan membutuhkan sedikit kerja keras dengan menggunakan banyak pelumas dan beberapa alat dasar untuk memegang benda tersebut. Sehingga bisa ditarik keluar dengan lembut,” kata Dr. Alice Murray, ahli bedah kolorektal di Harvard Medical School,
“Jika benar-benar rumit, para dokter mungkin harus melakukan tindakan ini di ruang operasi dengan pasien dibius atau dibius dan dengan relaksasi penuh pada sfingter,” pungkasnya.