Bahaya Paparan Sinar UV pada Kulit, Penuaan Dini hingga Kanker
- Freepik
VIVA Lifestyle – Beberapa negara Asia, termasuk Indonesia mengalami cuaca panas yang ekstrem. Sebagian besar dikarenakan oleh heathwave atau gelombang panas. Namun untuk di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengatakan bahwa cuaca panas ekstrem yang melanda disebabkan gerak semu matahari.
Meskipun suhu maksimum harian di Indonesia mencapai 37,2°C di stasiun pengamatan BMKG pada pekan lalu, secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34°C-36°C hingga kini. Suhu panas diprediksi akan terjadi hingga akhir Oktober.
Selain rasa panas dan gerah yang terasa, sinar matahari atau sinar UV tentu tak baik untuk kulit manusia. Paparan sinar UV secara berlebihan dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko terkena kanker kulit dan efek negatif lainnya.
 Nah, untuk kamu yang masih akan sering beraktivitas di luar, simak efek negatif dari paparan sinar UV pada kulit berikut ini:
Penuaan Dini
Ya, paparan sinar UV dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit. Sinar UV memiliki energi yang tinggi dan dapat merusak kolagen dan elastin, yang bertanggung jawab atas kekuatan dan elastisitas kulit. Paparan sinar UV secara berlebihan juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering, kusam, dan keriput.
Kolagen dan elastin dalam kulit berfungsi untuk menjaga kekuatan, elastisitas, dan kelembaban kulit. Namun, paparan sinar UV dapat merusak kedua protein tersebut, sehingga kulit menjadi lebih tipis, kering, dan mudah keriput.
Kanker Kulit
Paparan sinar UV secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Sinar UV memiliki energi yang tinggi dan dapat merusak DNA dalam sel kulit, sehingga dapat menyebabkan mutasi yang memicu pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali dan berpotensi menjadi kanker.Â
Ada beberapa jenis kanker kulit yang disebabkan oleh paparan sinar UV, yaitu:
Kanker sel basal: Kanker sel basal adalah jenis kanker kulit yang paling umum dan biasanya disebabkan oleh paparan sinar UV pada kulit yang terpapar secara terus-menerus.
Kanker sel skuamosa: Kanker sel skuamosa juga dapat disebabkan oleh paparan sinar UV pada kulit yang terpapar secara terus-menerus. Kanker ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan kanker sel basal, namun dapat menyebar ke bagian tubuh lain jika tidak diobati dengan benar.
Melanoma: Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling berbahaya dan biasanya disebabkan oleh paparan sinar UV secara berlebihan selama periode waktu yang panjang. Melanoma dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan menjadi fatal jika tidak diobati dengan cepat.
Pigmentasi Tidak Merata
Pigmentasi tidak merata pada kulit adalah salah satu efek samping dari paparan sinar UV yang berlebihan. Paparan sinar UV dapat merangsang produksi melanin dalam kulit, yang dapat menyebabkan bintik-bintik gelap atau kemerahan pada kulit yang dikenal sebagai hiperpigmentasi atau bintik-bintik penuaan.
Beberapa jenis pigmentasi tidak merata yang disebabkan oleh paparan sinar UV adalah:
Bintik-bintik penuaan: Bintik-bintik penuaan, juga dikenal sebagai bintik-bintik coklat, muncul pada kulit sebagai akibat dari paparan sinar UV selama bertahun-tahun. Bintik-bintik ini biasanya muncul pada area kulit yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, tangan, dan leher.
Melasma: Melasma adalah kondisi di mana pigmentasi tidak merata muncul pada kulit sebagai bintik-bintik besar dan gelap. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita selama kehamilan atau saat menggunakan pil KB dan dapat disebabkan oleh paparan sinar UV.
Bintik-bintik merah: Bintik-bintik merah atau kemerahan pada kulit dapat disebabkan oleh paparan sinar UV, terutama pada orang yang memiliki kulit sensitif atau menderita kondisi kulit seperti rosacea.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV dengan menggunakan tabir surya dengan SPF yang cukup tinggi, menghindari paparan sinar matahari terutama pada puncak intensitasnya, menggunakan topi dan pakaian yang menutupi sebagian besar kulit, serta memperhatikan kadar air dalam kulit dengan rajin menghidrasi diri. Melakukan hal tersebut dapat membantu mencegah ketiga efek negatif dari paparan UV tersebut.