8 Tanda Glukosa Tersangkut di Darah, Awas Bahaya Diabetes!

Ilustrasi tes diabetes.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak diidap, yang disebabkan karena gaya hidup tidak sehat. Diabetes tipe 2 membuat kadar gula darah meningkat akibat kelainan pada kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin

Jangan Salah Lagi! Ini Beda Probiotik dan Prebiotik Serta Manfaatnya untuk Kesehatan

Ketika tubuh seseorang menjadi resisten terhadap insulin, peningkatan glukosa darah atau gula darah akan tertahan di dalam darah. Perhatikan tanda-tandanya, seperti dilansir Times of India, Jumat 28 April 2023. 

Buang air kecil lebih sering
Jika Anda memiliki gula tinggi dalam darah, ginjal akan mencoba mengeluarkan lebih banyak gula untuk membuangnya. Dan saat gula dikeluarkan, bersamaan dengan itu air juga akan ikut keluar, sehingga membuat penderitanya akan lebih sering buang air kecil. 

Kenali Penyebab Diabetes Tipe 2, IDI Biak Numfor Berikan Solusi Pengobatan

Merasa sangat haus
Saat Anda buang air kecil lebih banyak atau sering, Anda akan merasa haus dan dehidrasi lebih cepat dari biasanya. 

Hindari Langsung Minum Air setelah Olahraga, Ini 3 Efek Buruknya Bagi Tubuh

Kelelahan
Jika Anda sering merasa lelah setelah makan, itu mungkin karena kadar gula darah yang tinggi. 

Gatal ringan
Glukosa darah tinggi dapat merusak saraf, sehingga menyebabkan sensasi kesemutan, mati rasa, atau terbakar di tangan, kaki, dan lengan Anda. 

Berat badan turun tanpa alasan
Karena gula tetap berada di dalam darah dan tubuh Anda tidak dapat menggunakannya sebagai bahan bakar, gula mulai membakar lemak dan otot untuk energi, yang menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. 

Penyembuhan luka yang lambat
Luka yang lama sembuh biasanya karena sirkulasi yang menurun akibat kadar gula darah yang tinggi. 

Ilustrasi luka

Photo :
  • pixabay

Penglihatan kabur
Kelebihan gula dan sedikit air bisa terperangkap di lensa di tengah mata Anda, sehingga menyebabkan efek buram. Ini hanya bersifat sementara dan bukan kerusakan jangka panjang. 

Lapar terus-menerus
Tanpa insulin yang cukup karena diabetes, tubuh Anda tidak dapat menggunakan glukosa untuk menghasilkan energi. Kekurangan energi ini menyebabkan peningkatan rasa lapar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya