Waspada Mom, 4 Penyakit Rentan Mengintai Anak Pasca Lebaran

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Nyaris sepekan telah terlewati momen Hari Raya Idul Fitri pada 1 Syawal yang dirayakan umat muslim dengan tradisi kumpul bersama keluarga lainnya. Meski momen ini begitu spesial, tak jarang ada dampak kesehatan yang terasa usai acara kumpul-kumpul itu, khususnya pada anak yang imunitasnya masih rentan.

Tantangan Terbesar Penanganan Kanker di Indonesia, Ternyata Berasal dari Masyarakat Sendiri

Anak-anak biasanya kerap ikut berkumpul dengan anggota keluarga lainnya dan asik bermain tanpa kenal waktu yang membuat tubuhnya kelelahan sehingga imunitas menurun. Selain itu, momen berkumpul juga rentan mengingatkan anak akan pentingnya cuci tangan sebelum dan sesudah makan sehingga berisiko besar terpapar virus.

"Itu mengakibatkan anak kurang tidur menurunkan daya tahan tubuh bisa kena selesma atau batuk pilek karena kecapean," ujar Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), dalam Webinar bersama IDAI, Kamis, 27 April 2023.

Panduan Menjaga Kesehatan Tulang dan Sendi sejak Dini

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Pexels/miroshnichenko

Tak heran, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Himawan Aulia Rahman, SpA, mengatakan bahwa sejumlah kondisi itu dapat memicu empat penyakit pada anak, terutama setelah lebaran. Empat penyakit yang rentan muncul antara lain flu, batuk, COVID-19, hingga campak.

Vaksin HFMD Sudah Ada, Berapa Efikasinya untuk Cegah HFMD atau Flu Singapura?

Empat penyakit tersebut umumnya disebabkan oleh virus yang rentan menyebar akibat kumpul keluarga tanpa masker dan tak melakukan cuci tangan. Hal itu membuat virus dari empat penyakit ini mudah menular melalui saluran pernapasan dan berasal dari droplet atau percikan air liur.

"Jadi memang yang lebih beresiko atau terjadi saat ini (pasca lebaran) itu COVID-19, batuk, pilek dan juga penyakit lain yang bisa ditularkan melalui saluran pernafasan atau droplet, atau melalui makanan seperti campak itu bisa berisiko bisa meningkat kembali pada saat pasca lebaran," ujar dokter Himawan.

Di masa lebaran, anak-anak akan sering bertemu anggota keluarga lainnya atau pergi ke tempat wisata yang ramai masyarakat. Penyakit itu tertular lantaran kepadatan orang disertai minimnya protokol kesehatan, serta rendahnya imunitas anak sehingga rentan mengintai di masa setelah Hari Raya Idul Fitri.

"Lebih beresiko itu terjadi pada saat ini atau pasca lebaran dari penyakit-penyakit yang menularnya apabila adanya orang banyak atau berkumpul satu tempat atau penularan dari orang ke orang langsung dari banyak orang berkumpul, bisa memicu penyakit infeksi yang menularnya lewat droplet atau saluran nafas seperti COVID-19 atau salesma seperti batuk pilek biasa," paparnya.

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Pexels/Cottonbro

Gejala dari pilek dan batuk ini sendiri biasanya terjadi selama beberapa hari dan kerap tak disadari orangtua sehingga kondisi kesehatan anak sudah sangat menurun. Terlebih, gejala penyakit pernapasan itu bisa bertahan lebih lama pada anak-anak dibanding orang dewasa. 

Sejumlah gejala penyakit pernapasan yang patut diwaspadai sejak dini yaitu hidung tersumbat atau berair, batuk, dan sakit tenggoran sehingga anak sulit makan. Gejala lainnya yang lebih beray meliputan suhu tubuh meningkat (demam), nyeri badan atau otot, sakit kepala, tekanan di telinga dan wajah, hingga hilang penciuman dan pengecapan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya