Mengungkap Mitos Micin Sebabkan Kanker Hingga Bikin Bodoh, Profesor Sebut Itu Hoax

Ilustrasi MSG.
Sumber :

VIVA Lifestyle – Monosodium Glutamat (MSG) atau biasa yang dikenal sebagai micin, merupakan salah satu penyedap rasa semua masakan yang terbuat dari garam natrium dan asam glutamat. 

10 Makanan Penurun Hipertensi: Solusi Alami yang Dapat Menurunkan Tekanan Darah Anda

Semua orang sepertinya sudah tahu apa itu micin, dan juga pernah merasakan sedapnya masakan yang menggunakan micin. Asam glutamat pada micin dapat memberikan rasa gurih yang berbeda dari penyedap makanan lainnya. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

Berdasarkan sejarahnya, MSG pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1908 oleh seorang profesor bernama Kikunae Ikeda. Kikunae Ikeda mengekstrak dan mengkristalkan glutamat dari kaldu rumput laut untuk dijadikan butiran MSG.

Masakan Keasinan? Tenang, Ini Trik Mudah Mengatasinya dengan 1 Bahan Simpel!

Banyak yang mengatakan bahwa micin dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti pemicu terjadinya kelebihan berat badan (obesitas), kanker, hingga disebut sebagai penyebab kebodohan. Namun, apakah benar pernyataan tersebut? 

Labu Siam dapat Mencegah Penyakit Kanker? Ini Dia Makanan Sehat yang Bisa Jadi Pertahanan Tubuh!

Dosen Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Dede Robiatul Adawiyah, menjelaskan, MSG aman dikonsumsi oleh semua tahapan usia. Kadar keamanan MSG dijelaskan pada Permenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan menjelaskan bahwa MSG dikategorikan sebagai bahan tambahan pangan. Sifatnya tidak menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan dengan batasan pemakaian secukupnya. 

"Bahkan lembaga internasional seperti  Food and Drug Administration (FDA) dan World Health Organization (WHO) juga telah memverifikasi keamanan MSG," ujar Prof. Dede saat workshop bertajuk 'Cinta Pakai Micin, Why Not?' yang digelar Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) dan Ajinomoto, di kawasan Jakarta Selatan, baru-baru ini. 

Menurutnya, MSG mempunyai rasa, yaitu rasa umami yang merupakan rasa dasar kelima, selain asin, asam, manis dan pahit, karena MSG memiliki reseptor sendiri pada permukaan lidah dan aman dikonsumsi. 

"Hoax yang beredar di masyarakat mengenai micin adalah tidak benar. MSG atau micin MSG memiliki acuan nilai asupan harian (ADI) sebagai not specified atau tidak dinyatakan, ini berarti MSG adalah bahan yang aman," ungkapnya. 

Ilustrasi garam, MSG dan gula.

Photo :
  • Pixabay/Stocksnap

"Bahkan kenyataannya, kadar natrium (Na) pada MSG lebih sedikit ketimbang garam dapur. MSG mengandung 12 persen Na, sedangkan garam dapur 39 persen. Artinya, kandungan Na di MSG lebih sedikit dibandingkan garam dapur sehingga risiko hipertensi akibat konsumsi natrium berlebih lebih tinggi pada garam dapur," sambungnya. 

Berada di tempat yang sama, Ketua P2MI, Doddy S. Widodo mengungkap, saat ini ada beberapa produk makanan yang mengklaim tanpa ada penambahan MSG, dan hanya mengandung Jamur, Yeast dan sebagainya. 

"Namun secara ilmiah, produk makanan ini sebenarnya juga mengandung asam glutamate yang juga terkandung dalam MSG, Bahkan produk makanan ini dijual dengan harga yang lebih mahal dari MSG," pungkasnya.

Menkes Budi

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Dengan kombinasi teknologi mutakhir, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas sektor, masa depan pengobatan kanker di Indonesia semakin menjanjikan, memberikan harapan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024