Mudik Jarak Jauh Bikin Capek, Perhatikan Hal-hal Ini Sebelum Pulang Kampung

Ilustrasi kendaraan pemudik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nz/18

VIVA Lifestyle – Jelang Hari Raya Idul Fitri, banyak orang mulai merencanakan perjalanan pulang ke kampung halaman atau mudik. Tradisi yang satu ini memang sudah melekat di masyarakat Indonesia setiap tahunnya.

Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, Menteri Dody Bakal Fungsionalkan Ruas Tol Klaten-Prambanan

Banyak hal yang dipersiapkan jelang perjalanan mudik, mulai dari oleh-oleh untuk sanak keluarga hingga kendaraan yang digunakan. Di samping itu, kondisi kesehatan juga tidak kalah penting agar tubuh tetap dalam kondisi prima selama berada di perjalanan.

Beberapa orang memilih mudik dengan pesawat atau kereta api yang bisa dengan cepat mengantarkan ke kota tujuan. Namun, banyak juga yang mudik dengan kendaraan pribadi sehingga harus tahan berada di perjalanan yang cukup panjang.

Jelang Purna Tugas, Wapres Ma'ruf Amin Mudik ke Banten

Sehari sebelum perjalanan, disarankan untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas fisik agar energi bisa terkumpul. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Arus Mudik, Pemudik Pengguna Bus Sudah Memadati Terminal Kp. Rambutan

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
ASDP Diapresiasi Kemenhub Jadi Instansi yang Berperan Aktif Dalam Angkutan Mudik Lebaran 2024

Pengemudi yang merasa tubuhnya kurang fit, sangat tidak disarankan untuk berkendara karena dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Beberapa hal juga harus dibawa selama perjalanan, seperti menyiapkan bekal makanan dan minuman untuk mengurangi resiko sulitnya mencari tempat makan saat di perjalanan.

Selain itu, bawa juga obat-obatan sebagai persiapan kondisi tubuh yang tidak terduga selama berada di perjalanan.

"Siapkan kondisi seoptimal mungkin. Istirahat yang cukup semalam sebelum perjalanan, bawa obat-obatan yang diperlukan seperti obat flu, demam, diare, maag, dan obat-obatan rutin para penderita penyakit kronis. Lalu bawa makanan dan minuman secukupnya untuk bekal di jalan," kata dr. RA Adaninggar, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Komunikatur Kesehatan, kepada VIVA dalam pesan singkat, Senin 17 April 2023.

Pemudik padati lingkar gentong Tasikmalaya, Jawa Barat.

Photo :
  • VIVA/Denden Ahdani

Pengendara sepeda motor atau mobil cenderung mengalami perjalanan yang lebih lama karena kondisi arus mudik yang padat. Hal tersebut tentunya dapat membuat tubuh mudah lelah hingga menimbulkan resiko penyakit.

Oleh karena itu, sebaiknya tidak perlu memaksakan tubuh yang terasa lelah dan beristirahat atau tidur sejenak setelah menempuh 2-3 jam perjalanan.

Kebanyakan orang mengatasi rasa lelah dan kantuk dengan meminum kopi. Namun, dokter Adaninggar atau yang dikenal dengan dokter Ningz tersebut menekankan bahwa kopi bukanlah obat ngantuk sehingga tidak bisa terus dikonsumsi untuk membuat badan tetap terjaga selama berkendara.

"Istirahat atau tidur sejenak di rest area setelah 2-3 jam perjalanan bila ngantuk atau capek. Sesuaikan dengan kondisi tubuh," kata dokter Ningz.

Pemudik di Pertigaan Ahmad Yani Kota Bekasi

Photo :
  • Dani (Bekasi)

"Kopi bukan obat ngantuk, obatnya ngantuk adalah tidur. Kopi justru punya efek diuresis, kencing-kencing. Jadi bisa mengganggu konsentrasi saat berkendara," jelas dokter Ningz.

Dokter Ningz juga menegaskan pentingnya tetap menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga kebersihan, mengingat angka penyebaran virus COVID-19 yang kembali meningkat. Terutama bagi para pemudik yang punya riwayat penyakit komorbid dan lansia.

"Prokes ya, pakai masker karena kasus Covid sedang naik terutama bila Anda sedang tidak enak badan, lansia, penderita komorbid, atau ada orang yang rentan di sekitar Anda. Lengkapi vaksinasi booster terutama untuk lansia atau penderita komorbid," kata dokter Ningz.

Setelah mempersiapkan kondisi fisik yang prima, pemudik juga harus menyiapkan kondisi psikis atau mental yang kuat. Perjalanan jauh cenderung membuat lelah secara psikis sehingga mudah memancing emosi seseorang.

Hal tersebut yang sering kali menyebabkan perkelahian antar pengemudi dan penumpangnya ketika berada di perjalanan dan membuat suasana mudik menjadi tidak nyaman.

"Jaga psikis selama di perjalanan karena masalah psikis, hubungan tidak baik dengan penumpang bisa memicu emosi saat berkendara," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya