Buka Puasa Makan Gorengan Tetap Sehat, Begini Trik dari Dokter
- U-Report
VIVA Lifestyle – Memasuki bulan Ramadhan sangat penting bagi kita untuk memilih asupan nutrisi dan hidrasi yang tepat untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi serta asupan air minum harian, karena pada saat berpuasa terjadi perubahan waktu makan, serat pola makan yang dapat berpengaruh pada tubuh kita.
Selain itu, Medical Science Director Danone Indonesia Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK. mengatakan, bulan puasa adalah saat yang tepat untuk menerapkan sustainable eating atau makan yang berkelanjutan.
Artinya, kita juga harus memperhatikan jenis makanan dan aspek pengolahannya. Sebisa mungkin, makanan tersebut memenuhi siklus kehidupan, tidak hanya mengambil juga memberi balik.
Dokter Ray melanjutkan, sustainable eating saat Ramadhan juga menjadi momen untuk kita menyeimbangkan asupan makanan. Seperti, asupan protein hewani diimbangi dengan sayuran.
Sebab, jelas dokter Ray, bakteri baik di saluran pencernaan membutuhkan serat yang didapat dari buah dan sayuran.
Dokter juga mengingatkan, saat puasa tubuh tidak makan dan minum selama 13 jam. Sehingga metabolisme tubuh, hormon insulin untuk membakar gula menjadi lebih stabil.
"Kalau sudah stabil, secara mandiri dia memproduksi keseimbangan, kalau dicekoki dengan makanan minuman manis, jadi hormon insulin naik, dia butuh gula lebih banyak lagi. Itu sebabnya dokter menyarankan buka puasa minum air putih," jelas dokter Ray saat mengisi acara Pemenuhan Gizi dan Hidrasi Optimal Selama Ramadhan yang digagas Danone Indonesia, di kawasan Jakarta Pusat, belum lama ini.
Meski demikian, dokter Ray tidak melarang konsumsi makanan manis atau gorengan ketika berbuka. Namun, dia menyarankan untuk mengawali dengan minum air putih, makan buah atau kurma terlebih dahulu.
Sebagai bagian dari Pedoman Umum Gizi seimbang, selain makanan yang bergizi, beragam, dan berimbang, harus dipastikan seluruh anggota keluarga memenuhi hidrasi dengan minum minimal 8 gelas sehari.
"Pilihlah air putih yang tidak berwarna, berbau maupun tidak berasa dan serta tidak mengandung zat berbahaya. Perlu diingat dampak dehidrasi akan memberikan efek jangka pendek seperti penurunan konsentrasi, fokus, daya ingat sesaat dan bahkan bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Sedangkan dalam jangka panjang, kurangnya konsumsi cairan dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal seperti batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Jadi pastikanl ketika berpuasa kita bisa mengatur pola makan dan minum sehingga tubuh tetap terjaga status nutrisi dan hidrasi nya," ujar Hydration Science Consultant Danone-AQUA dr. Tria Rosemiarti, Dipl in Nutrition.