Hati-Hati, Nguap Terlalu Lebar Bisa Sebabkan Rahang Lepas
- Pixabay/ victoria_borodinova
VIVA Lifestyle – Rahang kaku yang menimbulkan rasa nyeri menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan yang cukup serius. Organ mulut yang sering kali digunakan untuk mengunyah makanan keras akan terasa tegang hingga menggertakan gigi bisa semakin memperburuk.
Penyebab nyeri rahang bisa bermacam-macam, seperti pergeseran engsel atau menegangnya otot di sekitar rahang atau mulut. Bahkan, kondisi seseorang yang sedang stres dan berkonsentrasi penuh juga bisa membuat rahang jadi kaku dan sakit.
"Stres itu biasanya membuat pasien mengatupkan atau menggertakan gigi. Jadi, begitu digertakkan otot-otot mulut ini kaku," terang Prof. drg. Laura Susanti Himawan, SpPros(K), FICD, dalam Hidup Sehat tvOne, Kamis 13 April 2023.
Menurut dokter Laura, otot wajah seharusnya selalu dalam keadaan rileks, di mana rahang bagian atas dan bawah tidak bertemu atau mengatup. Bahkan dalam sehari, sebaiknya jangan katupkan rahang lebih dari 20 menit di samping saat mengunyah makanan.
Selain itu, banyak kejadian di mana seseorang tidak dapat membuka mulutnya ketika bangun tidur. Kondisi tersebut umum terjadi yang disebabkan karena menegangnya otot mulut selama tidur yang tidak disadari.
"Pada saat tidur seharusnya kita kan rileks, nah ini dia ngga rileks dan menggigit atau menggertakkan gigi. Sementara itu, menggertak gigi ada dua macam, bisa yang grinding sangat keras itu atau yang cuma ditempelin aja," jelas dokter Laura.
Pasien yang biasa melakukan grinding (menggertakan gigi dengan keras) bahkan bisa terbangun dari tidurnya sendiri karena rasa sakit. Hal itu menyebabkan otot menjdi kontraksi sehingga mulut tidak bisa dibuka ketika bangun tidur.
Kondisi rahang kaku juga bisa terjadi karena menguap yang terlalu lebar. Namun, berbeda dengan kasus menggertak gigi, menguap bisa menyebabkan engsel rahang bergeser sehingga rahang terlepas dari posisinya.
"Fakta, tapi kalau itu bukan karena otot tegang tapi karena rahangnya lepas. Kebetulan mungkin bentuk anatominya juga terlalu curam sehingga tidak bisa kembali lagi," terangnya.
Dokter Laura menyebutkan bahwa membuka mulut saat menguap sebetulnya cukup selebar 35-40 mm saja karena jika terlalu lebar akan beresiko pada lepasnya engsel rahang.Â
Melatih ketahanan otot sehari-hari juga perlu dilakukan agar otot di sekitar mulut bisa kerja secara maksimal. Selain itu, perlu diperhatikan juga cara makan yang benar di mana mengunyah secara bergantian di bagian kiri dan kanan.
"Makan harus gantian ya kiri dan kanan. Jadi kalau ngga gantian itu kayak ban mobil yang habis sebelah atau kayak sepatu tinggi sebelah. Jadi, misalnya suapan pertama di kiri, kedua di kanan, ketiga di kiri, keempat di kanan, begitu seterusnya," tandasnya.