Ilmuwan China Ungkap Kemungkinan COVID-19 Berasal dari Manusia
- Freepik/pikisuperstar
VIVA Lifestyle – Seorang ilmuwan China menemukan teori baru terkait dengan asal-usul COVID-19. Ilmuwan tersebut mengklaim bahwa virus COVID-19 kemungkinan berasal dari manusia. Teori baru tersebut ditemukan oleh Tong Yigang dari Universitas Teknologi Kimia Beijing.
Tong menjelaskan bahwa urutan genetik sampel virus yang diambil dari Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan "hampir identik" dengan pasien yang terinfeksi virus corona. Sehingga menurutnya hal itu kemungkinan menunjukkan bahwa Covid-19 mungkin berasal dari manusia.
Dilansir dari WION pada Rabu 12 April 2023, melalui konferensi pers yang diadakan oleh Dewan Negara China mengenai penelitian tentang asal-usul virus, klaim terbaru Tong Yigang menjadi dorongan besar terhadap teori bahwa virus itu berpindah dari hewan ke manusia di pasar Wuhan.Â
Pada konferensi pers tersebut, peneliti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, Zhou Lei mengatakan bahwa tempat pertama kali Covid-19 ditemukan belum tentu merupakan tempat asal virus tersebut. Dia juga menyerukan kerja sama ilmiah global untuk melacak asal-usul virus.
Tong mengatakan bahwa para ilmuwan mengambil lebih dari 1.300 sampel lingkungan dan hewan beku dari pasar antara Januari 2020 dan Maret 2020. Kemudian terdapat tiga jenis virus dari sampel lingkungan yang mereka isolasi.Â
Ditambahkan oleh Tong bahwa bukti untuk mendukung penelitian terbaru yang menyatakan bahwa anjing rakun adalah asal dari virus Covid-19 juga tidak cukup untuk membuktikan sepenuhnya bahwa itu penyebab dari virus tersebut.
Puluhan orang yang tertular virus di hari-hari awal telah mengunjungi pasar Wuhan atau terkait dengan kios-kios di sana. Pasar basah terkenal menjual kelelawar, anjing rakun, trenggiling dan hewan eksotis lainnya yang diketahui membawa virus corona serupa.
Sebuah makalah baru tentang asal-usul virus juga menggagalkan klaim sebelumnya oleh ahli virologi China bahwa virus tersebut muncul secara alami di pasar. Hal itu lantaran bukti yang diberikan dalam penelitian tersebut tidak cukup untuk mendukung hipotesis.Â
"Kemungkinan masuknya virus ke pasar melalui manusia yang terinfeksi, atau produk rantai dingin, belum dapat dikesampingkan."
Sehingga saat ini para peneliti berpendapat bahwa manusia membawa virus ke pasar yang kemudian menyebar. Karena pasar bertindak seperti penyebaran yang cepat.Â