Puasa Tak Berdampak Bahaya, Ini Cara Mudah Terhidrasi Saat Aktivitas Padat

Ilustrasi minum air/air putih.
Sumber :
  • Pexels/Lisa Fotios

VIVA Lifestyle – Selama bulan Ramadhan, umat Islam yang berpuasa tak boleh makan dan minum sejak fajar hingga senja tiba sebagai tanda takwa untuk merasa lebih dekat dengan Allah. Meski terdengar bahwa puasa berbahaya bagi kesehatan, namun jika diikuti dengan pola makan yang seimbang dan benar, amalan ini bisa bermanfaat bagi kesehatan. 

Efek Minum Air Kelapa Setiap Hari, Pahami Sebelum Mengonsumsinya!

Menurut ahli gizi Maroko Nabil Ayachi, Ramadhan ditujukan untuk memurnikan tubuh, mampu berfungsi sebagai diet untuk menurunkan berat badan tanpa risiko apa pun bagi tubuh dan menurunkan kolesterol. 

Namun, puasa Ramadhan seperti yang kita lihat sangat ketat, terutama pada hari-hari musim panas yang panjang, ketika umat Islam tidak bisa makan selama 16 jam. Kondisi ini bisa sangat berdampak pada orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Mager Minum Air? Ini 6 Akibat Jarang Minum Air Putih yang Wajib Kamu Tahu!

Ilustrasi puasa.

Photo :
  • U-Report

Selama bulan suci ini, ada bahaya tertentu yang harus diperhitungkan, salah satunya dehidrasi. Efek dehidrasi dapat bervariasi dari ringan (sakit kepala) hingga parah (heat stroke). Tanpa intervensi yang memadai, kelelahan akibat panas dapat menyebabkan sengatan matahari, merusak otak dan organ vital lainnya. Tentu saja, haus dan kekurangan air meningkatkan tekanan darah dan juga bisa menyebabkan masalah jantung.

Suhu Panas Ekstrem? Ini Cara Aman dan Mudah Menghindari Risiko Dehidrasi

"Tetapi Al-Qur'an sendiri menetapkan pengecualian yang jelas untuk kasus semacam ini, yang menunjukkan bahwa tidak seorang pun membahayakan kesehatan mereka dengan mematuhi puasa (Qur'an 2: 184- 185 )," tuturnya.

Para dokter juga menganjurkan umat Islam untuk tetap berpuasa dengan menghindari sengatan panas dan dengan minum air yang cukup saat matahari terbenam dan matahari terbit. Lantas, bagaimana cara mencegah dehidrasi selama puasa ramadhan? Berikut ulasannya dikutip laman First Response.

Cukupi Air

Setiap orang berpuasa harus minum setidaknya 8 sampai 10 gelas air antara matahari terbenam dan matahari terbit. Hitung asupan air dan cobalah minum segelas air setiap jam, sehingga Anda tidak minum banyak sekaligus dan kemudian menghabiskan sebagian besar hari harus bolak balik ke kamar mandi.

Anda harus tahu cara mendistribusikan kuantitas dengan baik. Begitu puasa selesai, yang pertama adalah minum segelas. Ambil jenis cairan lain seperti sup dan jus.

Ilustrasi air minum.

Photo :
  • Pixabay/Bernd

Namun, air adalah salah satu cairan terbaik untuk hidrasi yang baik karena tidak mengandung gula atau kafein, yang justru dapat meningkatkan dehidrasi.

"Konsumsi air juga memastikan bahwa saluran pencernaan terlumasi dengan cukup dan membantu mencegah sembelit dan masalah pencernaan lainnya," tuturnya.

Hindari aktivitas fisik berlebih

Aktivitas fisik yang berlebihan selama Ramadhan harus dihindari. Hindari latihan di pagi hari. Hindari paparan sinar matahari berlebih. Habiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan. Jaga tidur siang dan usahakan mandi dengan air dingin agar segar.

Jaga pola makan

Buka puasa dengan banyak buah dan sayuran. Pertahankan konsumsi bumbu dan garam Anda pada tingkat sedang. Cegah makan yang manis-manis. Turunkan asupan kafein dan nikotin Anda.

Ilustrasi sedang makanan.

Photo :
  • Pexels/Rachel Claire

Kenali tanda dehidrasi

Salah satu tanda tubuh dehidrasi dapat dilihat dari kulit. Dermatologist dr. Indah Widyasari, Sp.KK mengatakan bahwa ketika kulit mengalami dehidrasi, kulit akan mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan dini.

"Seperti garis-garis halus, kerutan, dan berkurangnya elastisitas. Kulit yang mengalami dehidrasi juga dapat menyebabkan jerawat dan iritasi kulit," dalam keterangan pers Neutrogena.

Hidrasi juga sangat penting untuk kulit kering atau kulit yang mengalami tanda-tanda penuaan dini. Hyaluronic Acid sebanyak 20 persen dalam Neutrogena telah menjadi salah satu skincare ingredient yang paling banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir. Hyaluronic Acid bekerja seperti magnet untuk menarik kelembapan, mengunci kelembapan kulit agar terhidrasi dan sehat. 

"Untuk mendapatkan lebih banyak hidrasi pada kulit, sangat penting untuk meningkatkan faktor pelembap alami kulit kita dengan menggunakan pelembap yang tepat, disesuaikan dengan jenis kulit. Memiliki kulit yang sehat dan terhidrasi akan membuat kulit menjadi tampak glowing," tambahnya.

Beauty Influencer Abel Cantika turut menyampaikan bahwa kulit wajah kita dapat kehilangan kelembapannya akibat faktor eksternal, seperti: AC, cuaca, tidak minum cukup air, melewatkan rutinitas perawatan kulit, dan juga faktor internal seperti stres, pertambahan usia, dan kurang tidur. Penggunaan pelembap wajah sangat dibutuhkan oleh semua jenis kulit untuk membantu mengunci kelembapan alaminya.

Selebgram Abel Cantika.

Photo :
  • VIVA/Rizkya Fajarani.

"Pilih solusi perawatan kulit yang dapat merawat dan menjaga kelembapan kulit untuk semua jenis kulit karena teksturnya yang ringan, cepat menyerap, dan oil-free," jelasnya.

NEUTROGENA® Brand Manager Dinda Parameswari, mengatakan bahwa kebutuhan akan produk perawatan kulit pada kategori hidrasi saat ini sedang meningkat. Hal ini tercermin dari pertumbuhan yang signifikan dari Hydro Boost Water Gel sebagai produk terlaris. 

"Pada New and Improved Hydro Boost, kami memperkenalkan Skin’s Natural Moisturizing Factors (NMF: Hyaluronic Acid, Electrolytes, dan Amino Acids) sebagai hero ingredients yang mampu menghidrasi 5 kali lebih banyak hingga 72 jam untuk kunci kelembapan dan tampak glowing lebih lama," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya