Buka Puasa Langsung Makan Gorengan Bisa Bikin Panas Dalam, Begini Anjuran Dokter
- Pixabay/pexels
VIVA Lifestyle – Panas dalam sering dialami oleh orang Indonesia. Umumnya panas dalam dikaitkan dengan rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Namun, apa sebenarnya penyakit panas dalam?
Spesialis penyakit dalam, Prof.Dr.dr. Ari Fahrial Syam, Sp-PD-KGEH,MMB, FINASIM, FACP menjelaskan bahwa panas dalam tidak dikenal dalam dunia medis. Namun, panas dalam merupakan rasa tidak nyaman yang bisa menjadi pertanda suatu penyakit.
"Mungkin dia mau kena virus infeksi. Kalau dia bilang panas dalam tenggorokannya sakit ini bisa kita bilang mungkin infeksi pernapasan atas, kalau panas dada terbakar ini bisa GERD naik ke atas. Panas dalam sebenarnya tidak dikenal di dunia medis, tapi ketika pasien datang ke dokter saya akan tanya masalahnya," kata dia dalam program Hidup Sehat tvOne, Senin 3 April 2023.
Di samping itu, salah satu kebiasaan yang sering dilakukan saat berbuka puasa dengan mengonsumsi gorengan juga disebut Ari dapat menyebabkan radang yang disebut masyarakat awam sebagai panas dalam.
"Masuk minggu kedua puasa, banyak pasien datang (mengeluhkan panas dalam) ketika eksplorasi ketika pada saat berbuka setelah minum langsung makan gorengan. Ini tidak boleh karena sebenarnya 13-14 jam puasa tidak ada cairan makanan masuk, ketika kering masuk (konsumsi) gorengan mengiritasi, gorengan sebabkan panas dalam," jelas dia.
Sementara itu, Ari mengatakan bahwa ketika berpuasa selama 13-14 jam masyarakat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tepat agar terhindar dari panas dalam. Yang dimulai dari air mineral dan dilanjutkan dengan kurma dan makan besar.
"Ketika berbuka puasa, dalam 13-14 jam tidak ada cairan makanan masuk, kesempatan pertama air hangat kalau bisa teh manis boleh air mineral prinsipnya basahi tenggorokan. Kalau ada kurma makan kurma dulu, 13-14 jam gula darah turun, kesempatan pertama konsumsi gula kompleks dari kurma. Gorengan lebih banyak lemaknya, jadi tau kapan waktunya makan gorengan," kata dia menjelaskan.