Puasa Terbukti Ampuh Pangkas Lemak, Begini Trik dari Dokter
- pixabay/ Serdar_A
VIVA Lifestyle – Bulan suci Ramadhan disambut dengan gempita oleh seluruh Muslim di dunia sembari menjalankan ibadah wajib berpuasa. Dokter mengatakan bahwa penurunan lemak dapat terjadi bila menjalankan puasa dengan tepat dengan mengonsumsi makanan yang sehat saat sahur dan puasa.
Spesialis Gizi Klinik di RS Pondok Indah Jakarta, dr. Juwalita Surapsari, mengatakan bahwa penurunan massa lemak dapat terjadi usai berpuasa selama lebih dari 8 jam. Dengan begitu, penurunan massa lemak pun akan dapat dirasakan meski tak terlalu besar namun cukup berperan. Scroll untuk info selengkapnya.
"Setelah 8 jam puasa, cadangan mulai habis, yang dipakai lemak. Lemak itu cadangan energi hampir tidak terbatas di tubuh. Dengan puasa Ramadhan, pembakaran (lemak) pasti terjadi. Kalau makan benar pasti massa lemak turun," ujar Juwalita dalam webinar bersama Omron bertajuk 'Menjaga Kesehatan Melalui Puasa dan Mengukur Tekanan Darah Secara Teratur', Kamis 30 Maret 2023.
Penurunan massa lemak dengan puasa itu, kata Juwalita, sebenarnya tidak terlalu besar. Namun Juwalita menegaskan bahwa penurunan lemak memang sulit terjadi sehingga dengan rutin berpuasa dan menjaga pola makan tetap baik, maka tampilan tubuh pun akan lebih baik. Hal tersebut lantaran massa otot akan semakin terlihat sehingga tubuh yang ideal atau langsing akan nampak.
"Turun massa lemak setengah kilo tidak memberi perubahan bermakna dari penampilan. Kalau konsisten, penurunan massa lemak disertai massa otot terjaga, tampilan jadi lebih slim. Karena setengah kilo lemak dan setengah kilo otot tampilannya jauh. Otot itu ada tone, bentuknya tidak akan sebesar lemak," terangnya.
Juwalita mengatakan bahwa puasa sendiri dapat dilakukan dengan mudah tanpa perlu diet ketat pada umumnya. Maka, penurunan massa lemak yang sedikit, namun dilakukan secara rutin dan disertai pola makan sehat akan membuat ibadah puasa tak cuma memberi pahala tapi manfaat pada perubahan bentuk tubuh.
"Jadi yang perlu diingat bahwa bukan 'setengah kilo' doang, tapi ingat nurunin massa lemak tanpa massa otot terganggu itu satu hal luar biasa. Nurunin lemak itu susah loh, dan itu didapat hanya dengan puasa," bebernya.
Pembakaran cadangan lemak tersebut, kata Juwalita, sebagai langkah akhir dari tubuh mengompensasi proses berpuasa. Sebab pada dasarnya, puasa di awal waktu akan menggunakan cadangan gula darah berlebih di tubuh sehingga akan menjaga kestabilannya yang baik juga untuk pasien diabetes.
"Biasanya berlangsung sekitar 3-4 jam. Setelah itu, glukosa dari makanan sahur sudah mulai habis, akhirnya dipakai cadangan glukosa dulu. Yang dipakai cadangan gula full di otot dan liver," tandasnya.