COVID Melonjak Lagi karena Varian Arcturus, Seberapa Bahaya?
- Pixabay/mattthewafflecat
VIVA Lifestyle – Pandemi belum bisa dinyatakan usai lantaran varian virus kerap ditemukan dan memicu lonjakan kasus seperti di India. Sejak Senin lalu, data Kementerian Kesehatan India melaporkan peningkatan kasus dengan tercatat 115 pasien baru COVID-19 atau positivity rate 7,45 persen di Delhi. Pakar ungkap kondisi ini terjadi lantaran ditemukan varian baru bernama Arcturus.
Dikutip laman Times of India, sesuai data kasus COVID aktif di Uttar Pradesh telah meningkat tiga kali lipat dalam 10 hari terakhir. Data pemerintah terbaru menunjukkan bahwa jumlah distrik dengan tingkat tes positif (TPR) mingguan 10 persen atau lebih telah meningkat menjadi 32 di 14 negara bagian dan UT, kenaikan 3,5 kali lipat dalam dua minggu. Scroll lebih lanjut ya.
Menurut para ahli, varian baru COVID XBB.1.16 menjadi penyebab kekhawatiran atas lonjakan jumlah kasus yang tiba-tiba. Hal itu diungkap mantan ketua Indian Academy of Pediatrics dan konsultan dokter anak di Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Mangla, Bijnor, Vipin M Vashishtha, dalam cuitan twitternya.
"XBB.1.16 memiliki keunggulan pertumbuhan 140% dibandingkan XBB.1.5. Ini jauh lebih agresif dari XBB.1.5. Dan mungkin lebih cepat dari XBB.1.9," tulisnya.
Seberapa bahaya varian Arcturus?
Vipin M Vashishtha berbagi, menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris, XBB.1.16 adalah garis keturunan dengan 3 mutasi virus tambahan yakni E180V, K478R, dan S486P. Menurutnya, varian ini mendadak mendominasi dibanding varian sebelumnya yang muncul.
"Semua mata harus tertuju pada India! Jika XBB.1.16 alias #Arcturus berhasil mengarungi kekebalan populasi 'kokoh' orang India yang berhasil menahan gempuran varian seperti BA.2.75, BA.5, BQs, XBB.1.5, maka seluruh dunia pasti sangat khawatir!!," tambahnya di utas Twitter.
Menurut dokter Vipin, pasien COVID dengan varuan Arcturus menunjukkan gejala yang sama seperti pada gelombang ketiga pandemi di India antara Januari dan Maret tahun lalu. Gejala umum dari varian baru ini antara lain demam, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, nyeri badan, dan kelelahan. Virus itu juga bisa berdampak pada sistem pencernaan Anda.
Bahkan dengan peningkatan jumlah kasus, rumah sakit di seluruh negeri tidak mendapatkan pasien COVID yang terburu-buru dan rawat inap secara keseluruhan tetap rendah. Ada sedikit bukti keparahan yang terkait dengan varian baru yang sangat menular, menurut penelitian.
Pencegahan Utama
Langkah-langkah kebersihan dasar memainkan peran besar dalam membantu seseorang melindungi diri dari infeksi. Hindari tempat keramaian dan kenakan masker jika Anda harus pergi ke sana. Bawa pembersih tangan berbasis alkohol 60% di saku Anda dan terus gunakan sepanjang hari. Cuci tangan dengan sabun dan air, terutama sebelum makan. Hindari menyentuh wajah, mata, atau hidung Anda.
Batasi kontak dengan mereka yang menunjukkan gejala infeksi pernapasan dan jika Anda mengalami gejala apa pun, isolasi diri Anda untuk menghindari penyebaran infeksi dan mencari pengobatan yang diperlukan.