Alshad Ahmad Nikahi Nissa Asyifa saat Hamil, Deret Penyakit Menular Seksual Mengintai
- U-Report
VIVA Lifestyle – Kehebohan hubungan Alshad Ahmad yang ceraikan Nissa Asyifa menuai kontroversi di media sosial. Bukan saja dikaitkan hubungan asmara dengan Tiara Andini, tapi juga kabar pernikahannya yang dilakukan saat Nissa Asyifa sudah hamil di luar nikah sehingga rentan diintai penyakit menular seksual.
Alshad Ahmad dan Nissa Asyifa tercatat melangsungkan pernikahan secara agama Islam sebelum akhirnya memilih cerai pada tahun 2022 lalu.
Hal ini terkuak dari laman Mahkamah Agung. Di dalamnya terlihat jelas informasi mengenai hubungan Alshad Ahmad dan Nissa Asyifa. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
"Pemohon dalam surat permohonannya tanggal 11 November 2022 telah mengajukan permohonan cerai talak dan isbat nikah yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bandung dengan Nomor 5361/Pdt. G/2022/PA.Badg. pada tanggal 11 November 2022," tulis isi surat tersebut.
Pada poin pertama dijelaskan Alshad dan Nissa sepakat untuk menikah secara Islam. Kemudian pada poin kedua ditulis, usia kehamilan Nissa Asyifa sudah menginjak bulan kedelapan saat pernikahan berlangsung.
"Bahwa sebelum menikah antara Pemohon dan Termohon masing-masing berstatus Periaka dan Perawan akan tetapi Termohon sedang hamil dengan usia kehamilan sekitar 8 (delapan) bulan sehingga meskipun dalam keadaan hamil, para pihak tetap dapat melakukan pernikahan menurut Syariat Islam," tulisnya.
Berhubungan seks dan hamil di luar nikah serta perilaku seks berisiko rentan diintai penyakit menular seksual (PMS). Kondisi ini biasanya menyebar selama hubungan seks vaginal, oral, atau anal.
Tapi terkadang bisa menyebar melalui kontak seksual lain yang melibatkan penis, vagina, mulut, atau anus. Ini karena beberapa PMS, seperti herpes dan HPV, disebarkan melalui kontak kulit ke kulit.
Beberapa PMS dapat ditularkan dari orang hamil ke bayinya, baik selama kehamilan maupun saat melahirkan. Cara lain PMS dapat menyebar termasuk selama menyusui, melalui transfusi darah, atau dengan berbagi jarum suntik.
Ada lebih dari 20 jenis PMS, namun yang cukup sering dikeluhkan antara lain klamidia, gonore, HIV, kutu kemaluan, sipilis, trikomoniasis. PMS dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit.
Bahaya PMS pada Janin
Sebagian besar penyakit menular seksual mempengaruhi pria dan wanita, tetapi dalam banyak kasus masalah kesehatan yang ditimbulkannya bisa lebih parah bagi wanita. Jika penyakit menular seksual ditularkan ke bayi, itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Gejala penyakit menular seksual (PMS)
PMS tidak selalu menimbulkan gejala atau mungkin hanya menimbulkan gejala ringan. Jadi adalah mungkin untuk memiliki infeksi dan tidak mengetahuinya. Dan meski tanpa gejala, PMS masih bisa berbahaya dan bisa ditularkan saat berhubungan seks.
Jika ada gejala, itu bisa termasuk keluarnya cairan yang tidak biasa dari penis atau vagina, luka atau kutil pada area kelamin, rasa sakit atau sering buang air kecil (kencing), serta gatal dan kemerahan di area kelamin. Disertai lepuh atau luka di dalam atau di sekitar mulut, bau vagina yang tidak normal, anal gatal, nyeri, atau berdarah, nyeri perut, dan demam.
Pengobatan dan Pencegahan PMS
Antibiotik dapat mengobati PMS yang disebabkan oleh bakteri atau parasit. Tidak ada obat untuk PMS yang disebabkan oleh virus, tetapi obat-obatan seringkali dapat membantu mengatasi gejala dan menurunkan risiko penyebaran infeksi.
Penggunaan kondom lateks yang benar sangat mengurangi, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan, risiko tertular atau menyebarkan PMS. Cara yang paling dapat diandalkan untuk menghindari infeksi adalah dengan tidak melakukan hubungan seks anal, vaginal, atau oral. Ada vaksin untuk mencegah HPV dan hepatitis B.