IDAI Ungkap Bahayanya Jika TBC Masih Dapat Stigma Negatif

dokpedia - Wajib Tahu! Inilah Gejala TBC Anak-Anak Maupun Dewasa.jpg
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Tuberkulosis (TBC) telah menjadi masalah kesehatan yang umum di seluruh dunia selama bertahun-tahun, stigma sosial masih sering terjadi pada penderitanya. Stigma sosial yang terkait dengan TBC seringkali membuat orang enggan untuk mengunjungi klinik atau dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan.

Bisakah Teknologi Kesehatan Baru Mengubah Nasib Jutaan Pasien?

“Di masyarakat banyak orang dewasa yang tidak mau diketahui TBC karena takut dikucilkan, bahkan ada yang dikeluarkan dari kerjaan,” kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rina Triasih scara daring, Senin, 20 Maret 2023. Scroll selanjutnya ya.

Hal ini juga terjadi bukan hanya pada orang dewasa. Menurut Rina, hal serupa juga terjadi di sekolah.

Gaza Utara 'Berdarah' setelah Israel Perintahkan Evakuasi Massal

“Di sekolah agak tricky misal pun sudah ada yang ketahuan ada yang kena TBC di sekolah itu. Itu ada contoh di suatu kota ada TBC di sekolah, itu anak-anaknya ingin dipindahkan oleh orang tuanya. Itu padahal gurunya yang TBC,” ujarnya.

Viral! Pasien Kritis Terlantar di RSUD Muaradua, Sekda OKU Selatan Minta Maaf

Ini dapat mengakibatkan penyebaran penyakit yang lebih luas dan lebih banyak orang yang terinfeksi. Padahal, dengan diagnosis dan perawatan yang tepat, TBC dapat diobati dan disembuhkan. Kurangnya informasi tentang ini yang buat stigma negatif masih melekat.

“Perlu memberikan pemahaman yang betul terhadap TBC, bahwa ini TBC bisa menular tapi ini sudah bisa disembuhkan,” ujarnya.

Ilustrasi penderita TBC.

Photo :
  • U-Report

Stigmatisasi tersebut juga mngakibatkan pasien TBC menyembunyikan penyakit yang diidapnya. Hal ini dapat lebih berbahaya karena orang-orang yang di sekitarnya jadi tidak bisa melakukan pencegahan.

“Kita harus tidak boleh menyembunyikan sesuatu yang membahayakan masyarakat banyak,” ucap Rina.

 

Ilustrasi vaksin

Vaksin HFMD Sudah Ada, Berapa Efikasinya untuk Cegah HFMD atau Flu Singapura?

Terkait dengan pemberian vaksin HFMD, Edi menyebut pemberian vaksin bisa diberikan pada anak usia 6 bulan ke atas hingga maksimal usia 5 tahun.

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024