6 Penyebab Penumpukan Lendir di Paru-paru Seperti yang Dialami Nani Wijaya
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Artis senior Nani Wijaya menghembuskan napas terakhir pada Kamis 16 Maret 2023. Menurut keterangan sang putri, Cahya Kamila, mendiang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Almarhumah Nani Wijaya dikabarkan sempat dilarikan ke rumah sakit Fatmawati pada 1 Maret 2022 lalu, lantaran menunjukkan gejala sesak napas. Dokter mendiagnosa ada penumpukan cairan atau lendir di paru-paru sehingga menyebabkan Almarhumah sulit bernapas. Scroll untuk info selengkapnya.
Dilansir WebMD, tubuh memang secara alami menghasilkan lendir dan keberadaannya belum tentu menandakan sesuatu yang tidak sehat. Namun, jika jumlahnya berlebihan, terutama di paru-paru, bisa jadi pertanda masalah kesehatan.Â
Berikut beberapa penyebab timbulnya lendir di dada atau paru-paru:
Refluks asam
Jika Anda mengalami refluks asam, asam di perut Anda akan naik dari kerongkongan ke tenggorokan. Hal ini dapat mengakibatkan iritasi tenggorokan dan postnasal drip, bersamaan dengan penyumbatan di dada.Â
Alergi
Alergi dapat menyebabkan sejumlah gejala, mulai dari mata gatal dan bersin hingga hidung tersumbat, dada sesak, serta batuk. Reaksi yang melibatkan paru-paru lebih umum terjadi jika Anda alergi terhadap sesuatu yang ada di udara, seperti serbuk sari atau tungau debu.Â
Asma
Bersamaan dengan gejala asma lainnya, seperti sesak napas dan sesak dada, asma dapat menyebabkan Anda mengeluarkan batuk berdahak. Ini mungkin merupakan tanda bahwa saluran udara Anda meradang, tetapi lendir putih atau bening masih dalam jumlah kecil, sehingga tidak mengkhawatirkan.Â
Infeksi bakteri dan virus
Infeksi seperti flu, bronkitis akut, dan radang paru-paru dapat menyebabkan saluran udara Anda menghasilkan lendir berlebih sehingga membuat Anda sering batuk. Lendir yang dihasilkan mungkin berwarna hijau atau kuning.Â
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
PPOK mencakup beberapa penyakit paru-paru yang dapat membuat seseorang sulit bernapas, termasuk bronkitis kronis dan emfisema. Bronkitis kronis menyebabkan peradangan pada saluran bronkial dan lebih banyak lendir, di mana keduanya membuat paru-paru Anda lebih sulit bekerja.Â
PPOK umumnya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap hal-hal yang dapat mengiritasi paru-paru, seperti asap rokok. Namun, penderita asma juga dapat mengembangkannya.
Fibrosis kistik
Ini adalah penyakit bawaan yang menyebabkan timbulnya lendir kental di paru-paru dan organ lainnya. Penyakit ini dapat menyebabkan fungsi paru-paru memburuk seiring bertambahnya usia.Â
Lalu, adakah cara untuk menghilangkan lendir?
Anda dapat mencoba beberapa pengobatan di rumah, seperti minum lebih banyak air putih, mandi uap, hindari merokok dan vape, konsumsi 1 sendok teh madu untuk menenangkan batuk (jangan berikan madu pada anak di bawah 1 tahun), periksa filter udara, serta konsumsi ekspektoran.Â
Kapan harus ke dokter?
Lendir bukanlah gejala yang mengkhawatirkan. Namun, jika disertai batuk yang tak kunjung sembuh setelah beberapa minggu, lendir berwarna kuning kehijauan atau timbul bercak darah, dan mengalami demam atau sesak napas, sebaiknya hubungi dokter.Â