Cara Atasi Bau Mulut dan Hindari Sakit Tenggorokan Saat Berpuasa
- Freepik/Racool_studio
VIVA Lifestyle – Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia sudah merencanakan banyak kegiatan ibadah yang akan dilipatgandakan pahalanya. Tidak sedikit juga orang yang mulai memikirkan menu makan sahur serta berbuka puasa yang sehat dan bernutrisi.
Di samping itu, kondisi kesehatan juga harus mulai dipersiapkan sejak saat ini. Memahami bagaimana cara menghadapi keluhan yang terjadi saat berpuasa juga tidak kalah penting untuk dilakukan. Salah satu kondisi yang kerap dialami adalah gangguan tenggorokan dan bau mulut.
Bau mulut membuat seseorang merasa tidak nyaman hingga kehilangan rasa percaya diri untuk berbicara dengan orang lain. Bau mulut saat berpuasa disebabkan oleh adanya bakteri yang berkembang karena sisa makanan di sela-sela gigi atau rongga mulut. Hal tersebut akhirnya dapat memicu pada sakit tenggorokan sehingga membuat puasa semakin terganggu.
"Bakteri plus sisa makanan plus waktu. Jadi ada bakteri di mulut karena ngga gosok gigi atau pakai obat kumur. Plus ada sisa makanan di sela gigi. Plus berpuasa seharian. Itu waktunya cukup untuk bakteri (penyebab bau mulut) berkembang biak," jelas dr. Gia Pratama, dalam acara Press Conference "#janganberhenti Sedia Kebaikan bersama Betadine" di Pave Bistro, Jakarta Selatan, Kamis 16 Maret 2023.
Cara paling utama untuk menghilangkan bau mulut dan menghindari sakit tenggorokan adalah membersihkan mulut hingga bersih. Tidak cukup hanya dengan gosok gigi, bantuan obat kumur bisa secara ampuh mematikan bakteri.
"Solusinya, berkumur terutama setelah makan. Bisa setelah makan sahur sebelum imsak itu, setelah buka puasa, atau sebelum tidur," jelasnya.
Kebanyakan orang merasa lega setelah menggosok gigi dengan pasta gigi. Apalagi menggunakan pasta gigi yang memberikan sensasi dingin di mulut. Namun, perlu diketahui bahwa sensasi dingin dan segar tersebut tidak menjamin kebersihan mulut secara keseluruhan.
"Rasa itu tidak menunjukan bersih dari sisa makanan. Biasanya masih ada di sela gigi makanya bisa ditambah dengan kumur-kumur supaya sumber bakteri yang disebabkan oleh sisa makanan bisa disingkirkan," kata dr. Gia.