Peduli dan Hindari Rasa Takut, Kunci Tekan Angka Kanker Payudara Stadium Lanjut

Ilustrasi Kanker Payudara
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bekerja sama dengan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) 5 Provinsi di Kalimantan mengadakan Virtual Talkshow Skrining Deteksi Dini Kanker Payudara bertajuk “Peduli Sadari Sejak Dini” yang diselenggarakan pada hari Selasa, 14 Maret 2023.

Kaget? Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Jadi Penyebab Kanker Payudara

Virtual talkshow yang dihadiri lebih dari 700 peserta ini merupakan salah satu upaya dari YKPI untuk mengedukasi para wanita Indonesia agar memahami pentingnya deteksi dini kanker payudara. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

“Data GLOBOCAN 2020 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat kasus baru kanker payudara mendekati 66 ribu jiwa dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa dan yang memprihatinkan adalah bahwa 70% datang ke dokter sudah dalam stadium lanjut,” ujar ibu Linda Agum Gumelar selaku ketua YKPI.

Deteksi Dini Kanker Payudara dengan 5 Cara Ini, Perempuan Wajib Tahu

Menanggapi hal tersebut dan untuk mengantisipasi lonjakan kasus-kasus baru, maka YKPI merasa perlu mengambil langkah-langkah untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk memahami tentang kanker payudara.

Tantangan Terbesar Penanganan Kanker di Indonesia, Ternyata Berasal dari Masyarakat Sendiri

Hal tersebut sebagai langkah dalam menekan kejadian stadium lanjut, sesuai dengan visi YKPI.

“Karena kanker payudara bila ditemukan sejak awal atau sejak stadium awal dan langsung diperiksakan ke dokter serta ditangani secara medis maka angka harapan hidupnya lebih tinggi,” tutur Linda dalam sambutannya.

“Melalui kegiatan seperti yang kita lakukan hari ini, harapan kami para peserta selain bisa menerapkan SADARI (PerikSA PayuDAra SendiRI) secara rutin, bila ada benjolan di payudara, segera periksakan diri ke dokter juga menjalankan perilaku hidup sehat dengan menerapkan perilaku “CERDIK” : C (Cek Kesehatan Rutin), E (Enyahkan Asap Rokok), R (Rajin Aktivitas Fisik), D (Diet Seimbang), I (Istirahat Cukup), dan K (Kelola Stres),” tambahnya.

Senada dengan Linda Agum Gumelar, Ketua BKOW Kalimantan Timur, drg. Hj. Suryani Astuti, M.Si dalam sambutannya juga mengungkapkan kegiatan virtual talkshow seperti yang dilakukan YKPI ini diharapkan bisa membuat seluruh wanita di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur dapat mengerti apa yang dimaksud dengan kanker payudara dan bagaimana cara pencegahan penyakit kanker payudara.

“Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami BKOW Kalimantan Timur dengan diadakannya talkshow ini, karena dengan sendirinya para perempuan-perempuan di Kalimantan Timur dapat mengerti apa yang dimaksud dengan kanker payudara dan bagaimana cara pencegahan agar tidak terkena penyakit kanker payudara,” ungkap drg Hj. Suryani.

Kanker payudara memang merupakan momok menakutkan bagi para wanita. Karena hingga saat ini, kanker payudara masih menjadi salah satu kanker dengan jumlah terbanyak di Indonesia.

Melalui webinar virtual talkshow ini, diharapkan banyak wanita Indonesia yang mendapat edukasi dan tau cara pencegahan penyakit kanker payudara setidaknya untuk diri sendiri dan keluarga terdekat.

Harapan tersebut juga diungkapkan ketua BKOW Kalimantan Utara, Hj. Ainun Farida ketika di daulat untuk memberikan sambutan dalam acara yang diadakan secara virtual ini.

“Saya menyambut baik atas prakarsa yang digagas oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia beserta BKOW seluruh Indonesia. YKPI telah memberikan kami pembelajaran, pengetahuan dan pencerahan tentang bahayanya kanker payudara ini,” ujar Hj. Ainun Farida.

“Semoga kegiatan ini berlanjut terus menerus sehingga setiap perempuan bisa memahami tentang bahayanya kanker payudara sehingga bisa memberikan solusi terbaik untuk dirinya sendiri dan keluarga,” lanjutnya.

Harapan besar juga disampaikan oleh Sekretaris Umum BKOW Kalimantan Barat, Lili Santi, SE. Wanita berhijab tersebut menaruh harapan besar kepada para peserta yang mengikuti virtual talkshow deteksi dini kanker payudara agar bisa berbagi informasi kepada seluruh wanita yang berada di sekitarnya.  

“BKOW Kalimantan Barat mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia atas terselenggaranya kegiatan Webinar Skrining Deteksi Dini Kanker Payudara. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan sangat kami nantikan,” ucap Lili Santi.

“Semoga seluruh peserta yang hadir pada kegiatan ini menyimak secara seksama seluruh materi yang disampaikan oleh narasumber, sehingga bisa melakukan deteksi dini kanker payudara dan diharapkan juga dapat berbagi informasi tentang cara skrining deteksi dini kanker payudara ini kepada seluruh wanita yang ada disekitar kita terutama teman dan keluarga,” jelasnya.

“Dengan bertambahnya pemahaman masyarakat tentang kanker payudara ini diharapkan terjadi penurunan angka kanker payudara khususnya di provinsi Kalimantan Barat,” lanjut Lili Santi.

Seperti yang disampaikan narasumber dr. Iskandar, SpB.Subsp.Onk(K). MPH, Konsultan Bedah Onkologi RS. Dharmais, pencegahan penyakit kanker payudara stadium lanjut bisa dilakukan dengan 3 cara.

“Pertama adalah SADARI (Periksa Payudara Sendiri), cara ini dilakukan setiap bulan setelah menstruasi dan untuk wanita berusia kurang dari 20 tahun,” ucap dokter Iskandar.

“Cara yang kedua adalah Sadanis (Periksa Payudara Klinis), cara ini dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk wanita umur 20-40 tahun dan setiap tahun untuk wanita berusia diatas 40 tahun. Dan cara yang terakhir adalah Mammografi. Cara ini dilakukan setiap tahun pada wanita berusia 40 tahun keatas,” imbuh dr. Iskandar.

Dengan melakukan 3 cara diatas, diharapkan dapat mengurangi angka kanker payudara khususnya kanker payudara stadium lanjut.

Dan untuk para wanita Indonesia, jangan pernah takut untuk memeriksakan diri ke dokter jika terjadi hal-hal yang tidak wajar pada payudara kalian.

Peduli dan hindari rasa takut itu adalah  kunci untuk menekan angka kanker payudara stadium lanjut tutupnya dr Iskandar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya