Penderita Diabetes Rentan Idap Sakit Ginjal, Dokter Ungkap Kebiasaan Ini Pemicunya
- Freepik/wayhomestudio
VIVA Lifestyle – Pasien diabetes rentan mengalami berbagai penyakit komplikasi yang mengintai pada organ-organ tubuh vital, termasuk penyakit ginjal kronis (PGK). Hal itu terkait dengan penurunan fungsi organ pada pasien diabetes sehingga memicu masalah pada ginjal sebagai akibat dari pola hidup yang kurang baik.
Humas Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr Wachid Putranto, SpPD-KGH, FINASIM menyebutkan bahwa diabetes termasuk faktor risiko pada penyakit ginjal kronis akibat gaya hidup sehat yang tidak dilakukan. Maka dari itu, langkah paling utama dalam mencegah terjadinya PGK pada pasien diabetes dimulai dengan cara sederhana. Scroll untuk info selengkapnya.
"Karena diabetes penyakit multifaktor. Biasanya ada sindrom metabolik disertai obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, asam urat tinggi. Yang penting kontrol rutin penyakit penyerta itu di faskes, obat-obat diabetes juga dimakan," katanya dalam acara virtual Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2023 oleh Kementerian Kesehatan.
Cara sederhana lainnya yang patut dilakukan adalah dengan pola makan rutin yang harus diterapkan melalui mengendalikan gula, garam, dan lemak. Pada dasarnya, ketiga sumber bahan makanan itu patut dikendalikan agar tidak memicu gejala berbahaya pada diabetisi hingga berdampak pada PGK.
"Selain makanan sehat, sering lupa pasien diabetes adalah aktivitas fisik, olahraga. Apapun jenis olahraganya baik. Jalan sehat, baik, gowes, renang. Tidak perlu olahraga berat. Tidak dibatasi oleh waktu juga," bebernya.
Kunci utama lainnya dalam menjaga kesehatan ginjal agar mencegah penurunan fungsi organ tersebut dimulai dengan edukasi pada anak mengenai pola makan dan minum. Penting bagi orangtua agar tidak membiasakan pada anak untuk makan sembarangan yang berisiko oada penyakit sindrom metabolik.
"Edukasi pada anak tentu jangan mudah jajan sembarangan. Kalau sekolahnya ada one day school, harus arahkan pola makan sehat anak seperti apa," tuturnya.
Tak lupa juga, kebiasaan minum air mineral patut diedukasi pada anak sejak dini agar cairan selalu tercukupi sehingga organ ginjal terjaga dengan baik. Sebab, risiko kurang minum akan memicu ginjal mengalami kerusakan secara akut dan kelak rentan pada penyakit ginjal kronis secara jangka panjang.
"Orang kurang minum akan terjadi gangguan ginjal akut karena dehidrasi sehingga aliran darah dan oksigen ke ginjal berkurang maka jadi gangguan ginjal akut. Ini kenapa sering kali dokter anjurkan banyak minum, alasannya itu. Orang kurang minum, aliran darah berkurang, ada kerusakan ginjal, terjadi peningkatan kreatinin dan gangguan ginjal akut. Meski bisa sembuh tapi ini faktor risiko terjadinya PGK," tuturnya.
Penyakit ginjal ini sendiri berkaitan dengan kadar gula darah, kolesterol, hingga tekanan darah. Apabila salah satu atau ketiganya dalam kadar yang tinggi, cenderung menandakan masalah pada ginjal. Akan tetapi, gejala-gejala ini kerap diabaikan seperti mual muntah berkepanjangan yang berujung pada masalah di ginjal.
"Ada satu mis, kalau tidak ada pusing maka tensi normal. Padahal belum tentu. Kita harus kurangi angka Penyakit ginjal dari jaga hipertensi ini. Gejala umumnya seperti lemah badan, nafsu makan menurun, mual muntah. Itu paling sering terjadi sehingga pasien kalau mual rasa perut nggak enak, sering minum obat lambung seperti ranitidin. Setelah sekian lama nggak sembuh baru cek dan ternyata tensi tinggi dan pemeriksan ureum dan kreatinin tinggi," kata Dokter Wachid.
Untuk itu, perlu melakukan deteksi dini pada tubuh ketika terlanjur mengalami gangguan pada ginjal. Hal itu dapat dilihat melalui warna dan tekstur urine. Dengan begitu, komplikasi akibat penyakit ginjal itu dapat dicegah.
"Air seni berbusa atau air seni warna merah. Juga pada pemeriksaan ada tensi tinggi. Makanya, penting deteksi dini kalau pasien dengan gangguan ginjal masih stadium awal, bisa dicegah agar tidak ke stadium kronis. Kalau sudah stadium penyakit ginjal kronis, tidak bisa sembuh," kata dia.
"Cegah masalah ginjal dengan hindari minum obat sembarangan, berhenti merokok, kendalikan tensi, gula darah, dan kolesterol," tandasnya.