Kasus DBD Meningkat di Jayapura, Sudah Ada yang Meninggal

Ilustrasi nyamuk.
Sumber :
  • Pexels/icon0.com

VIVA Lifestyle – Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap meningkatnya penyebaran kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

Sebab, saat ini terjadi peningkatan jumlah kasus penyakit DBD di wilayah Kabupaten Jayapura sejak awal 2023. Scroll untuk info selengkapnya.

“Kita sekarang ada di dalam tahapan waspada DBD. Kita punya kasus DBD 32 orang mulai bulan Januari sampai Maret 2023, dari 32 orang kasus ini satu orang meninggal dunia,” jelas Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang, Rabu, 15 Maret 2023.

Jangan Putus Asa! Meski Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup, Tingkat Kesuksesan Penanganan Talasemia Capai 95 Persen

Ilustrasi Tes Demam Berdarah

Photo :
  • U-Report

Menurut Edward, satu kasus kematian akibat DBD tersebut adalah anak yang tinggal di wilayah Distrik Sentani.

Waspada! Ini 13 Penyakit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan

“Meningkatnya kasus DBD sejak awal Januari salah satu faktornya adalah cuaca. Jumlah kasus DBD  sebanyak 32 orang itu ditemukan dalam waktu tiga bulan. Jika dibandingkan dengan jumlah kasus DBD tahun lalu, itu hampir sama dengan satu tahun kasus di tahun 2022,” ujar dia. 

Ia menjelaskan, wilayah Kabupaten Jayapura saat ini masuk dalam tahapan waspada DBD, sehingga bisa dikatakan dari tiga komponen penetapan kejadian luar biasa (KLB) dua sudah memenuhi syarat. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura sedang berupaya agar kasus tersebut tidak sampai pada KLB seperti yang terjadi di Papua Tengah.

“Untuk mengatasi kasus DBD ini, kami sudah lakukan pertemuan Puskesmas Sentani dan Puskesmas Waibu. Kita pun sudah menetapkan strategi dengan dukungan surat dari Pemkab Jayapura untuk mencegah terjadinya KLB Demam Berdarah Dengue (DBD). Kita juga lakukan fogging massal di semua perumahan mulai hari Rabu (22/3) yang akan datang,” tuturnya.

Selain itu, kata Edward, pihaknya pun telah melakukan pertemuan bersama sektor-sektor untuk pemberantasan sarang nyamuk. Bahkan, meminta sekolah-sekolah melakukan fogging karena rata-rata yang sakit DBD adalah anak usia sekolah.

Petugas melakukan pengasapan untuk memberantas nyamuk demam berdarah.

Photo :
  • VIVA/ Dani.

“Untuk mengatasi kematian, kita minta pada masyarakat ketika ada keluarganya yang sakit agar di bawa periksa ke rumah sakit supaya dilakukan pemeriksaan trombosit oleh dokter sehingga bisa ketahuan apakah dia penyakit DBD atau tidak,” ungkapnya.

Edward menambahkan, pentuan KLB suatu daerah itu bisa terjadi ketika ada ditemukan dua kasus DBD meninggal dunia. Untuk itu, diminta kepada masyarakat agar selalu waspada dengan melakukan pemberantasan sarang-sarang nyamuk dengan kondisi sekarang ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya