Pedoman Isi Piringku, Acuan Pemenuhan Gizi Seimbang di Keluarga

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Lifestyle – Permasalahan gizi masih menjadi isu kesehatan yang menjadi prioritas dan harus diselesaikan bersama, mengingat dampaknya yang berpengaruh pada kualitas generasi bangsa. Semakin menantang, dengan fakta terkait aktivitas fisik masyarakat yang tergolong rendah. Hal ini tentu berdampak pada kualitas kesehatan masyarakat secara luas.

Diet Murah tapi Efektif? Ini Dia Makanan Penurun Berat Badan yang Bisa Anda Coba!

“Untuk membantu menyelesaikan permasalahan gizi dan kesehatan yang tengah kita hadapi, edukasi dan intervensi terkait gizi seimbang menjadi langkah yang perlu segera diambil. Pembiasaan pola hidup aktif juga penting untuk terus disuarakan guna membangun generasi yang sehat, dimulai dari keluarga,” kata Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia (FFI), Andrew F. Saputro dalam keterangannya.

Urgensi edukasi terkait pemenuhan gizi seimbang juga digaungkan pemerintah, salah satunya melalui pedoman Isi Piringku.

Wamendagri Ribka Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Jayawijaya

Ilustrasi makanan sehat.

Photo :
  • Pixabay/Unsplash

Dokter yang juga aktif mengedukasi masyarakat melalui media sosial, dr. Gia Pratama menyatakan, permasalahan gizi merupakan gerbang dari berbagai isu kesehatan lainnya. Pemenuhan gizi seimbang menjadi hal yang mutlak dibutuhkan. Menjadi momen terpenting dalam memulai hari, pemenuhan gizi seimbang saat sarapan menjadi pondasi untuk mendukung gaya hidup aktif dan menjalankan berbagai kegiatan harian.

Kunjungan ke Jayawijaya, Wamendagri Ribka Ingatkan Bahaya Stunting bagi Anak-Anak

Pedoman Isi Piringku dapat dijadikan acuan dalam mempersiapkan asupan untuk keluarga. Dalam mempersiapkan asupan keluarga perlu diingat oleh para ibu, bahwa kebutuhan setiap anggota keluarga tentu berbeda. Jika pada dewasa umumnya pedoman asupan Isi Piringku terdiri dari 50 persen sayur dan buah, sedangkan 50 persen lainnya karbohidrat dan protein. 

“Pada anggota keluarga yang membutuhkan energi lebih, kebutuhan karbohidrat dan protein pada setiap porsinya lebih besar dibanding sayur dan buah. Apalagi di pagi hari, ketika kebutuhan energi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas harian,” kata dia. 

Sementara itu, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan dari BPOM, Dina Mariana, S.Si, Apt, M.P menjelaskan bahwa pada saat membeli pangan olahan, penting bagi para ibu untuk mencermati label pangan yang tertera pada kemasan, mulai dari informasi kedaluwarsa, komposisi gizi, nama produsen, kehalalan produk, hingga nomor izin edar. 

“Penting bagi ibu untuk membaca dengan seksama Informasi Nilai Gizi pada pangan olahan, untuk disesuaikan dengan kebutuhan gizi harian anggota keluarga. Jadi, jangan lupa untuk Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa),” kata dia.

Ilustrasi sedang makanan.

Photo :
  • Pexels/Rachel Claire

Sementara itu, menyadari urgensi dari kondisi ini, FFI berupaya untuk menyamakan langkah bersama pihak-pihak terkait melalui kegiatan edukasi dengan melibatkan komunitas perempuan, sebagai sosok penggerak penting dalam keluarga. 

Membantu para ibu menyiapkan sarapan berenergi dan bergizi seimbang, FFI melalui produk andalannya FRISIAN FLAG® Kental Manis Full Cream Gold menghadirkan Resep Mantul (Manis Nikmat dalam 7 Langkah) – kumpulan kreasi makanan yang nikmat, dan mudah dibuat, juga memanfaatkan bahan pangan lokal yang mudah ditemukan. Tak hanya membantu meningkatkan rasa dari berbagai jenis asupan, kental manis juga melengkapi asupan gizi pada makanan, karena terbuat dari susu sapi segar dan mengandung 9 vitamin dan 5 mineral.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya