Benarkah Kecepatan Makan Bisa Pengaruhi Berat Badan? Ini Faktanya!

ilustrasi makan cepat
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Istilah "makan atau mengunyah terlalu cepat bisa membuat gemuk" tentu sudah sering di dengar. Banyak yang percaya, namun tak sedikit pula mengira hal tersebut hanyalah mitos. 

3 Pria di Bandung Paksa Anak Berkebutuhan Khusus Makan Daging Musang, Apa Motifnya?

Namun, dalam ilmu kesehatan, bagaimana fakta yang sebenarnya?

Ternyata hal ini benar adanya. Melansir Healthline, orang yang makan dengan cepat cenderung memiliki lebih berat di badan mereka daripada mereka yang tidak. 

7 Kebiasaan Kecil yang Bisa Membantu Turunkan Berat Badan Saat Liburan Akhir Tahun, Wajib Coba!

Faktanya, seseorang yang makan dengan cepat, 115% lebih mungkin mengalami obesitas daripada seseorang yang makan dengan lambat.

Mereka yang makan dengan cepat juga cenderung menambah berat badan dari waktu ke waktu, yang mungkin sebagian karena makan terlalu cepat.

Bye-bye Lemak! 9 Jus Ini Ampuh Turunkan Berat Badan dengan Cepat

Dalam sebuah penelitian pada lebih dari 4.000 orang dewasa dan paruh baya, mereka yang mengatakan bahwa mereka makan sangat cepat cenderung memiliki berat badan yang lebih berat dan mengalami kenaikan berat badan paling banyak sejak usia 20 tahun. 

Studi lain meneliti perubahan berat badan pada 529 pria selama 8 tahun. Mereka yang dilaporkan sebagai seseorang yang makan lebih cepat memperoleh berat badan lebih dari dua kali lipat dibandingkan seseorang yang makan dengan lambat atau kecepatan sedang.

Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Nafsu makan dan asupan kalori kita, sebagian besar dikendalikan oleh hormon. Setelah makan, usus akan menekan hormon yang disebut ghrelin, yang mengontrol rasa lapar, sekaligus melepaskan hormon kenyang. 

Hormon-hormon ini memberi tahu otak kita bahwa sudah makan, mengurangi nafsu makan, membuat kita merasa kenyang, dan membantu kita berhenti makan.

Proses ini memakan waktu sekitar 20 menit. Jadi melambatkan kecepatan makan, akan memberi tubuh untuk menerima sinyal ini. 

Nah, makan dengan terlalu cepat sering menyebabkan makan berlebihan, karena otak tidak memiliki cukup waktu untuk menerima sinyal kenyang.

Selain itu, makan perlahan terbukti mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi selama makan karena peningkatan hormon kenyang. 

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan umur muda yang obesitas akan mengalami tingkat hormon kenyang yang lebih tinggi saat mereka makan dengan lambat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya