Penderita Diabetes Hingga Hepatitis Rentan Terinfeksi Leptospirosis Parah

Ilustrasi tikus.
Sumber :
  • Pexels/Ralph

VIVA Lifestyle – Penyakit komorbid atau penyerta menjadi salah satu faktor gejala berat terjadi pada pasien leptospirosis. Dari data dinas kesehatan di Semarang, tercatat sebanyak 6 pasien meninggal dunia akibat Leptospirosis sejak Januari hingga Maret 2023.

Tantangan Terbesar Penanganan Kanker di Indonesia, Ternyata Berasal dari Masyarakat Sendiri

"Dari data dinkes Semarang, ada 6 kasus kematian akibat leptospirosis berat dirawat di rumah sakit," ujar Pengurus IDI Cabang Semarang, Dr dr Muchlis Achsan Udji Sofro SpPD KPTI MKM FINASIM., dalam acara virtual bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Rabu 8 Maret 2023. Scroll untuk info selengkapnya.

Ketua Divisi Penyakit Infeksi itu mengatakan bahwa penyakit komorbid tertentu memicu keparahan gejala pada seseorang yang terinfeksi leptospirosis. Setidaknya, ada lima penyakit penyerta yang terbukti memperparah kondisi infeksi leptospirosis bahkan memicu kematian.

Panduan Menjaga Kesehatan Tulang dan Sendi sejak Dini

Awas bahaya wabah Leptospirosis

Photo :
  • IG @sehatbareng.id

"Diabetes melitus, penyakit ginjal kronis, penyakit hati kronis seperti hepatitis, keganasan yang sedang jalani kemoterapi dan penyakit lupus eritematosus yang sering gunakan obat menekan sistem imun dalam jangka lama. Penyakitn komorbid itu harus dikendalikan di luar leptospirosis," tambah KSM Penyakit Dalam RSUP Dr Kariadi - Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Cara Alami Mengontrol Kadar Gula Darah bagi Penderita Diabetes

Dokter Muchlis menepis bahwa kondisi munculnya penyakit leptospirosis ini disebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Menurutnya, kasus infeksi ini akan terus ada di sejumlah wilayah di Tanah Air, terutama di saat musim hujan datang. Angka kesakitan mau pun kematian jumlahnya nyaris serupa dengan tahun-tahun sebelumnya di kasus leptospirosis ini.

"Bukan KLB. Kalau tidak pernah ada kasus, lalu ada kasus itu KLB. Ini kan selalu ada. Bulan November pasti ada lagi terus dan lagi. Jadi belum bisa dikategorikan wabah. Jumlah kematian juga sama tiap tahun. Karena kelemahan kita penyakit tidak menular belum terkontrol dengan baik," ungkapnya.

Tak terkontrolnya penyakit ini ditengarai dengan minim edukasi masyarakat terkait gejala dan penanganannya. Selain itu, masyarakat masih enggan menjalani gaya hidup sehat dan bersih yang mencegah penularan leptospirosis. Serta, mengatasi penyakit penyerta agar tak terinfeksi penyakit berbahaya.

"Banyak pasien tidak mau berobat secara teratur karena tidak ada gejala," katanya.

"Jadi penyakit tidak menular diatasi dulu karena penyebab (kematian) hampir selalu ada komorbid," tuturnya.

Ilustrasi cuci tangan.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Maka dari itu, mencegah penyebaran leptospirosis akan lebih mudah dan murah dibandingkan terpapar bakteri tersebut. Dimulai dengan menjaga kebersihan rumah hingga lingkungan sekitar, terlebih bila tempatnya rawan banjir.

"(Pencegahannya) kita harus meningkatkan kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan terutama bagi keluarga terdampak banjir," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya