Cara Benar Kompres Tubuh Anak Saat Demam
- Pexels/Cottonbro
VIVA Lifestyle – Bila anak terserang demam, jangan langsung panik. Lakukan penanganan pertama dengan mengompres tubuhnya agar suhu panas turun.
Host Hidup Sehat tvOne, dr. Vito Anggarino Damay, SpJP, K dan dr. Sabrina Raissa memberikan tips memberikan kompres pada anak untuk menurunkan suhu tubuhnya.
Pertama, sediakan handuk bersih dan lembut kemudian air hangat dengan suhu sekitar 38 derajat. Lalu, basahi handuk dengan air hangat, peras hingga tidak ada air menetes lalu kompreskan di bagian lipatan tubuh seperti ketiak, lipatan paha atau belakang leher.
"Kenapa harus lipatan tubuh karena di ketiak itu banyak pembuluh darah besar. Saat dikompres itu membantu membuka pembuluh darah sehingga membantu lebih cepat suhu tubuh turun," jelas dokter Vito dalam program Hidup Sehat, Kamis 9 Maret 2023.
Selain itu, dokter Sabrina menambahkan agar jangan mengompres dengan air dingin karena bisa membuat tubuh menggigil. Sebab, tubuh merupakan termometer alami sehingga bisa mendeteksi suhu, jika terlalu dingin maka tubuh akan merespons dengan menggigil.
Selain kompres, dokter Sabrina juga menyarankan untuk memakaikan baju yang tipis agar udara dalam tubuh cepat menguap. Selimut pun juga jangan terlalu tebal supaya sirkulasi udara tubuh lebih baik.
Yang perlu diingat juga, selalu jaga asupan cairan anak dengan memberi minum yang umumnya dibutuhkan 800-1000cc per hari.
"Anak biasanya ada rasa mual tidak mau makan minum, jadi bisa diberikan pelan-pelan pakai sendok atau sedotan. Dalam 24 jam itu usahakan kebutuhan cairan terpenuhi, jadi buang urine lebih lancar dan membuat suhu tubuh lebih stabil," kata dokter Vito.
Untuk anak di bawah enam bulan, bisa dengan diberikan ASI. Lalu, dokter Sabrina menyarankan, ibu atau ayah bisa lakukan perawatan skin to skin dengan cara membuka baju anak lalu menempelkan di dada. Cara ini bisa secara alami menurunkan suhu tubuh.
Dokter Vito menambahkan, jangan terburu-buru memberi obat pada anak. Tangani dengan cara alami terlebih dahulu seperti kompres, jika dalam waktu 24-48 jam tidak juga turun panasnya, orangtua bisa mencari bantuan medis.
"Kalau suhu panas tinggi, tidak bisa makan minum, dalam waktu 24 jam, minimal 48 jam periksa darah lab untuk tahu penyebabnya apa. Umumnya demam disebabkan virus atau bakteri, kalau ada bakteri akan diberikan antiobiotik dari dokter anak," tutur dokter Vito.
Selain itu, perhatikan juga tanda lain seperti detak jantung cepat dan napas yang semakin cepat, atau berbunyi, langsung periksakan ke dokter. Bila tiga hari tak juga membaik, dokter Vito menyarankan untuk memeriksakan darah ke laboratorium untuk mengetahui penyebabnya.