Miss V Selalu Ditampilkan Sempurna, Pakar Bongkar Kebohongan Film Porno

Ilustrasi bercinta.
Sumber :
  • Pexels/freestocks.org

VIVA Lifestyle – Miss V atau organ intim wanita terdiri dari berbagai fungsi dan bentuk, salah satunya klitoris yang memiliki ribuan saraf dengan perannya untuk melecut orgamse. Tak heran, seluk beluk klitoris selalu menjadi edukasi berharga bagi pria dan wanita mana pun sehingga perlu memahami dengan betul agar tidak salah memahaminya.

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Standar kecantikan masyarakat dapat membuat kita merasa seperti boneka barbie yang selalu sempurna. Nilai masyarakat memaksa untuk percaya bahwa kita harus sempurna dalam segala hal, termasuk bentuk tubuh yang mulus. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.

Dari perawatan kecantikan, operasi hingga tidak mengunggah foto tanpa menambahkan filter untuk mengubah wajah lebih baik, ada banyak hal yang dilakukan orang untuk mengubah citra mereka di depan publik. Tapi, bukan hanya bagian yang dipamerkan saja yang harus terlihat sempurna, karena wanita kini tampaknya berpikir bahwa vagina mereka pun harus demikian.

Gerbong Khusus Wanita di LRT Jabodebek Mulai 23 Desember, Berlaku Senin hingga Jumat

Ilustrasi Miss.V alias vagina

Photo :
  • unsplash

Seorang pendidik seks dan ilmuwan yang berspesialisasi dalam masalah ginekologi, Zoya Ali, mengatakan, tidak benar menganggap semua vagina harus terlihat sama. Anggapan itu dapat berdampak besar pada harga diri tiap perempuan.

Tega! Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Berisi Racun

Terbukti, survei pemerintah baru-baru ini menemukan 65 persen anak di bawah usia 18 tahun menganggap ada tipe tubuh yang ideal. Belum lagi, lebih dari 6 dari 10 wanita mengaku tidak merasa nyaman dengan tubuhnya.

"Tidak ada definisi standar tentang 'normal', karena setiap vulva itu unik, hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan corak," kata Zoya, dikutip laman Daily Star, Selasa 7 Maret 2023.

Tapi, ketika berbicara tentang bagian pribadi kita, Zoya mengatakan industri porno bernilai miliaran dolar berkembang dengan menghasilkan uang dari hal yang salah.

Penampakan di adegan film porno mengarahkan para wanita ke produk yang berbahaya seperti pengencang vagina, pemutih dan penyegar. Produk semacam itu dijual untuk mencoba dan membuat alat kelamin wanita "normal".

“Vagina Anda tidak seharusnya berbau seperti bunga, berasa seperti permen, atau terlihat seperti gambar yang difilter yang mungkin Anda lihat di film porno. Sangat memprihatinkan bahwa ada peningkatan yang dilaporkan pada orang, termasuk anak-anak, yang memilih labiaplasty tanpa kebutuhan medis apa pun," lanjutnya.

ilustrasi organ intim/vagina.

Photo :
  • Pixabay/pexels

Zoya mengatakan wajar bagi orang untuk memilih hal-hal tertentu dalam hal penampilan fisik, tetapi itu tidak berarti mereka harus membuat orang lain merasa sempurna. Zoya menekankan bahwa para pemain di adegan film biru hanya akan mempromosikan body shaming dan diskriminasi, yang tidak pernah ada gunanya.

Belum lagi, jika wanita merasa tidak aman dengan tubuh mereka, kemungkinan besar juga akan berdampak pada pria di ranjang. Hal ini, kata Zoya, karena mungkin lebih sulit untuk menyenangkan seorang wanita jika Anda membuatnya merasa buruk tentang dirinya sendiri.

"Merasa tidak aman tentang tubuh Anda dapat menyebabkan seseorang merasa gugup dan stres, kemungkinan besar menciptakan penghalang untuk keintiman dan kenikmatan seksual," tambah Zoya.

"Saya sering ditanya oleh para wanita tentang bagaimana cara memperbaiki tampilan vulva mereka, mengapa labia mereka begitu besar, mengapa paha bagian dalam mereka terlalu gelap, dan bagaimana mengatasi bau yang dirasakan. Fokusnya biasanya pada bagaimana membuat pasangannya merasa puas, dan fokus pada kesenangannya sendiri sering dikesampingkan," kata dia.

Bukan rahasia lagi ada kesenjangan kesenangan antara pria dan wanita ketika mengalami orgasme, dan Zoya mengatakan wanita sering sulit meraihnya. Faktanya, Zoya menjelaskan, seks adalah sesuatu yang seharusnya terasa membebaskan, dan orang perlu merasa nyaman dengan tubuh mereka untuk menikmati seks secara maksimal.

"Memahami dan menerima bahwa tubuh kita datang dalam berbagai bentuk, ukuran, dan corak dapat menjadi proses kompleks yang melibatkan pelepasan pembelajaran tentang apa yang telah dikondisikan untuk kita yakini dan memberi ruang untuk eksplorasi diri tentang persepsi kita tentang keintiman dan kesenangan," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya