Flu H3N2 Berisiko Mewabah, Gejala Mirip COVID-19 Picu Demam-Batuk Parah

Ilustrasi sakit/pilek/bersin.
Sumber :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

VIVA Lifestyle – Setelah melawan infeksi COVID-19 sampai batas tertentu, India kini dilanda wabah virus lain yakni H3N2. Namun, bukan hanya penduduk Delhi, seluruh India saat ini sedang mewaspadai serangan influenza yang parah, dengan pasien yang menunjukkan demam tinggi dan batuk terus-menerus selama lebih dari dua minggu. 

Sesuai laporan dari kota-kota besar, di mana wabah virus sangat masif saat ini, sebagian besar pasien mengalami gejala mirip flu yang agresif disertai hidung tersumbat dan dada yang parah dan bertahan lama. Namun, seberapa berbahaya ini? Bagaimana penularannya? Apa gejala bisa dicegah? Berikut faktanya dikutip laman The Health Site.

Apa yang Memicu Wabah Saat Ini?

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/Tumisu

Dalam sebuah pernyataan, para ahli yang mempelajari kasus infeksi virus influenza H3N2 mengatakan bahwa penularan virus flu yang lebih tinggi dikaitkan dengan kondisi iklim saat ini. Ditambah dengan perubahan cuaca, polusi juga berperan penting dalam melipatgandakan jumlah pasien yang terkena infeksi virus. 

Seperti yang kita semua tahu betapa pentingnya mengenali tanda dan gejala untuk menyediakan perawatan medis tepat waktu bagi tubuh, berikut adalah beberapa tanda yang terkait dengan infeksi virus H3N2 yang tidak boleh diabaikan.

Demam Tingkat Tinggi

Demam bukanlah penyakit, itu adalah salah satu gejala paling umum dari beberapa penyakit virus yang menyebar seperti api di seluruh negeri. Dalam kasus H3N2 terbaru, dokter telah memperingatkan bahwa demam tinggi yang berlangsung selama lebih dari dua-tiga minggu, dapat menjadi tanda infeksi virus influenza H3N2 yang sangat menular. Jika Anda mengalami demam, disertai dengan tanda-tanda yang disebutkan di bawah ini, pastikan untuk segera mengunjungi dokter dan memeriksakan diri.

Sakit badan

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Gejala yang datang dengan demam tinggi. Sakit badan atau kram otot adalah tanda paling umum kedua dari infeksi virus Influenza H3N2. Sakit Boyd dapat disertai dengan menggigil dan kelelahan, yang terjadi karena aktivitas berat di dalam tubuh untuk menangkal komplikasi virus, atau untuk melawan virus asing yang menghindari sistem kekebalan tubuh.

Ilustrasi sakit/demam.

Photo :
  • Pexels/Andrea Piacquadio
Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Batuk Terus-Menerus

Tanda peringatan infeksi virus H3N2 adalah batuk terus-menerus. Karena kami telah menyebutkan bahwa infeksi datang dengan gejala mirip flu, terbukti bahwa pasien yang terkena virus H3N2 akan menderita batuk yang terus-menerus dan parah, yang dapat berlangsung selama lebih dari 2-3 minggu. "Gejala khas infeksi virus H3N2 termasuk demam tinggi selama 2-3 hari, nyeri tubuh disertai menggigil dan sakit kepala, iritasi tenggorokan, dan batuk terus-menerus selama dua minggu," kata seorang ahli.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Siapa yang Berisiko Lebih Tinggi?

Berbicara tentang kelompok usia yang paling rentan terkena virus Influenza ini, para ahli menyatakan bahwa orang lanjut usia, anak-anak, dan ibu hamil paling rentan tertular. Para ahli juga memperingatkan bahwa mereka yang sudah menghadapi kondisi kesehatan kronis seperti asma harus tetap ekstra hati-hati selama transisi cuaca seperti itu karena dapat memicu masalah pernapasan parah dan serangan asma.

Ilustrasi penyakit ISPA (infeksi saluran nafas akut).

Gejalanya Mirip Flu Biasa, Awas Risiko Serius Virus RSV yang Meningkat di Musim Hujan

RSV adalah virus pernapasan yang tersebar luas namun masih jarang terdengar di telinga masyarakat. Virus ini menular lewat inhalasi atau kontak dengan sekresi pernapasan

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024