Wanita Hati-hati, Berat Badan Berlebih Bisa Pengaruhi Kesuburan

Ilustrasi badan gemuk.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Kasus obesitas di Indonesia mengalami peningkatan, terutama selama pandemi COVID-19 yang terjadi beberapa tahun terakhir.

Banyak Pasangan Usia Subur Punya Masalah Infertilitas, Ini yang Disarankan Dokter

"Studi di luar negeri setelah pandemi COVID-19 jumlah orang dewasa yang obesitas itu bertambah besar dibanding sebelum pandemi. Ini sama seperti di Indonesia, rata-rata terutama overweight meningkat obesitas juga sama," kata Himpunan Studi Obesitas Indonesia Departemen Ilmu Gizi FK UI, Nurul Ratna Mutu Manikan dalam media briefing, Senin 6 Maret 2023.

Nurul menambahkan bahwa meningkatnya angka kasus obesitas selama pandemi ini lantaran aktivitas fisiknya rendah akibat work from home. Selain itu, konsumsi makan dan minum manis, konsumsi makan yang tidak sehat makanan diproses, gurih dan minuman manis.

Bukan Dilarang, Ini Waktu Terbaik Konsumsi Gula agar Tak Gemuk dan Diabetes

Ilustrasi wanita gemuk.

Photo :
  • Pixabay/renepfister

Padahal, kata dia, obesitas dapat menyebabkan sejumlah masalah mulai dari risiko penyakit jantung, kanker, hipertensi hingga diabetes. Selain itu, obesitas juga dapat mempengaruhi kesuburan seseorang. Nurul menjelaskan, angka obesitas dikaitkan dengan kesuburan saat ini memang lumayan tinggi.

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

"Dikaitkan dengan kasus PCOS, endometriosis ini memang dikaitkan dengan kesuburan dan obesitas. Meskipun ada juga kasus PCOS yang indeks massa tubuhnya normal," ujar dia.

Menurut Nurul, ini karena hormon estrogen yang dapat menyebabkan penyimpanan massa lemak dalam tubuh, di mana tubuh dapat menyimpan lemak dalam jumlah yang tidak terbatas. Sebaliknya, penyimpanan lemak yang banyak dalam tubuh itu juga memberikan respons peningkatan kerja dari hormon estrogen.

"Jadi ini keduanya saling berpengaruh. Ini yang menyebabkan kesuburan menjadi terganggu karena simpanan lemak yang terlalu tinggi," kata dia.

Di samping itu, lanjut Nurul, simpanan lemak yang terlalu tinggi juga dapat mengeluarkan sinyal negatif bagi tubuh per oksiden yang akan mempengaruhi proses mekanisme endokrin, atau proses hormonal dalam tubuh sehingga mempengaruhi siklus menstruasi, siklus kesuburan terpengaruh.

Ilustrasi menstruasi/nyeri haid.

Photo :
  • Pixabay/Saranya7

Selain itu, jumlah akumulasi lemak dalam perut juga menyebabkan secara mekanik menyebabkan tuba di dalam rahim lebih sempit.

"Sehingga proses fertilisasi akan terganggu. Kadang pada orang dengan kasus kegemukan perempuan dengan obesitas, apalagi obesitas berat begitu diturunkan berat badannya otomatis respons lemaknya itu juga akan menurun. Estrogennya membaik dan siklus menstruasinya lebih teratur jadi ini sangat berpengaruh dan ini jadi satu hal yang sangat penting," kata dia.

Maka dari itu, Nurul menekankan, penting menjaga makan artinya tidak makan makanan yang tinggi lemak, makan diproses karena ini yang menyebabkan sinyal negatif bagi tubuh sehingga mempengaruhi proses kesuburan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya