Varian Bakteri Ganas, Leptospirosis di Pacitan Makin Tak Terkendali

Ilustrasi tikus.
Sumber :
  • Pexels/Denitsa Kireva

VIVA Lifestyle – Laju penyebaran bakteri leptospira di Pacitan, Jawa Timur, semakin tak terkendali. Setiap hari jumlah angka warga yang terjangkit penyakit bakteri kencing tikus tersebut terus merangkak naik.

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal ASI diketahui punya manfaat untuk ke Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

Data yang tercatat di Dinas Kesehatan Pacitan menunjukkan, penderita leptospirosis baik itu suspek maupun posiitf mengalami tren kenaikan. Jumlah penderita leptospirosis bertambah 5 hingga 10 orang setiap hari.

Sekretaris Dinas Kesehatan Pacitan, dr. Daru Mustiko Aji mengatakan, data kasus leptospirosis per 5 Maret 2023, Klinis/total: 204, Positif RDT 133, Kasus baru 4, penderita yang masih rawat inap sebanyak 19 orang (RSUD 11, Puekesmas Ngadirojo 4, RS Anugerah 1, Puskesmas Nawangan, perawatan di luar kota 2, puskesmas Pakis 1) Sementara pasien leptospirosis yang telah meninggal dunia ada enam orang, dan sembuh fase 1 jumlah 175 pasien.

Rumah Dihuni 2 Lansia di Pacitan Hangus Terbakar Disambar Petir, Begini Nasib Keduanya

Awas bahaya wabah Leptospirosis

Photo :
  • IG @explore.bantul

"Data kemarin ada tambah empat, grafiknya pasien dirawat ada belasan orang. Untuk hari ini Dinkes masih lakukan skrining. Dimungkinkan terus naik angkanya. Dari skrining nanti akan diketahii yang terlihat sehat tapi bergejala dan yang sudah terinfeksi. Jadi penanganan akan lebih menekan sebaran," katanya.

Hati-hati, Spons Cuci Piring Bisa Sebabkan Gagal Ginjal

Dokter Daru menambahkan, leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans tanpa memandang bentuk spesifik serotipenya. Infeksi penyakit ini menyerang manusia dan hewan.

Memiliki manifestasi klinis yang luas, bervariasi mulai dari infeksi yang tidak jelas sampai fulminan dan fatal. Pada jenis yang ringan, leptospirosis dapat muncul seperti influenza dengan sakit kepala dan myalgia.

"Manifestasi klinis yang sering terjadi ialah demam, menggigil, sakit kepala, meningismus, anoreksia, mialgia, conjungtival suffusion, mual, muntah, nyeri abdomen, ikterus, hepatomegali, ruam kulit, fotofobia," Tambahnya.

Oleh karena mengingat tingkat progresivitas penyakit leptopirosis ini cukup kuat, penemuan kasus di awal gejala dan pengobatan sedini mungkin akan mengurangi terjadinya beratnya penyakit serta lamanya terjangkit hingga kematian.

Ilustrasi tikus.

Photo :
  • Pexels/Ralph

Leptospirosis yang merebak di Pacitan merupakan varian bakteri ganas tingkat mortalitas tinggi. Jika bidang pencegahan dan pengendalian penyakit dari dinas kesehatan lambat, berdampak buruknya kondisi penderita hingga sebabkam kematian.

Laporan: Agus Wibowo (Pacitan)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya