Kenapa Wanita Lebih Rentan Obesitas? Ini Kata Ahli Nutrisi

Cegah Obesitas dengan Berolahraga - Photo from kalhh on Pixabay
Sumber :
  • vstory

VIVA Lifestyle – Obesitas menjadi masalah yang masih masalah di sejumlah negara termasuk di Indonesia. Angka obesitas di Indonesia sendiri mengalami peningkatan cukup signifikan. Hal ini diungkap oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

"Di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terjadi peningkatan obesitas yang signifikan dari 10,50 di tahun 2007 naik di tahun 2018 menjadi 21,8 jadi dua kali," kata Maxi dalam media briefing, Senin 6 Maret 2023. Scroll lebih lanjut ya.

Menurut Maxi, diprediksi di 2030 mendatang akan ada satu miliar orang yang mengalami obesitas. Dari satu miliar itu diketahui paling banyak terjadi pada wanita.

Jam Tidur Terbalik Bisa Picu Penyakit Serius! Begini Cara Kembali ke Pola Tidur Normal

"Satu dari lima wanita dan satu dari tujuh pria 2030 akan hidup obes atau setara satu miliar orang di dunia. prevalensi obesitas makin banyak meningkat dan paling banyak terjadi pada wanita," ujar Maxi.

Jumlah Menteri Kabinet Prabowo Paling Banyak dibanding SBY dan Jokowi, Menurut CSIS

Di sisi lain, Himpunan Studi Obesitas Indonesia Departemen Ilmu Gizi FK UI, Nurul Ratna Mutu Manikan menjelaskan alasan mengapa wanita lebih berisiko mengalami obesitas dibanding pria. Hal ini kata dia lantaran efek hormonal.

"Kenapa perempuan itu lebih berisiko karena ini sebenarnya efek dari hormonal sendiri. Hormon estrogen pada wanita itu mempunyai efek menyimmpan cadangan lemak di dalam tubuh," kata Nurul.

Ilustrasi obesitas.

Photo :
  • U-Report

Selain itu, hormon esterogen juga memberikan efek tertentu. Seperti kenaikan dan penurunan esterogen pada saat wanita menstruasi yang menyebabkan seseorang ingin makan lebih banyak.

"Ibu-ibu menggunakan KB terutama KB hormonal suntik atau pil KB generasi lama itu menyebabkan obes meski peningkatannya tidak terlalu signifikan kalau dibarengi dengan aktivitas baik dan menjaga makan," ucapnya.

Nasi putih.

Photo :
  • U-Report

Lebih lanjut, adanya asumsi bahwa nasi membuat mereka gemuk malah membuat ibu-ibu tidak makan nasi melainkan lebih banyak nyemil. Seperti nyemil pastel dan kue lumpur yang setara dengan satu porsi makan nasi dan lauk pauk.

"Kalau yang saya lihat ibu-ibu aware tapi sulit menjalankan perempuan yang datang ke saya, rata-rata ibu-ibu merasa makan tidak banyak kenapa gemuk. Ternyata perempuan punya mekanisme berpikir nasi itu bikin gemuk jadi lebih suka ngemil yang kalorinya tinggi," kata Nurul.

ilustrasi perut rata, perut buncit, diet

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dijelaskan, dr. Todung, diet autofagi sendiri adalah diet dengan dua kali makan dalam satu hari yakni pada pukul 12.00 dan pukul 18.00.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024