Perawatan Kulit Gak Jamin Bikin Cantik Malah Bisa Merusak, Begini Penjelasan Tompi
- IG @dr_tompi
VIVA Lifestyle – Memiliki kulit yang sehat dan bersih tentu menjadi dambaan bagi setiap orang terutama para wanita. Tidak sedikit yang rela merogoh kocek dalam demi menjalani perawatan kecantikan agar penampilannya lebih maksimal.
Banyak orang yang tidak puas dengan hasil penggunaan skincare setiap hari karena perlu waktu yang lama untuk mendapatkan hasilnya.
Oleh karena itu pula, perawatan di klinik kecantikan kini justru semakin banyak digemari. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Sayangnya, perawatan yang kurang tepat ternyata bisa berdampak buruk bagi kulit. Uang yang dikeluarkan pun akan jadi sia-sia karena tidak sebanding dengan hasilnya.
"Gue sering ketemu pasien yang semakin dia perawatan apapun itu kayak laser, skincare dan lain-lain. Perhatiin deh setelah sekian waktu kulitnya bukan makin bagus malah makin rusak," kata Tompi, sebagai dokter ahli bedah plastik, melansir YouTube TS Media, Jumat 3 Maret 2023.
Selama berkarier sebagai dokter, Tompi memperhatikan ada banyak orang yang melakukan perawatan ke klinik kecantikan untuk memutihkan kulitnya.
Ada beberapa orang yang percaya bahwa standar kecantikan ditentukan dari seberapa putih kulit seseorang. Oleh karena itu, banyak yang terobsesi ingin punya kulit putih dan bersinar.
Dari perawatan pemutihan kulit, kebanyakan pasien justru mengalami kemerahan hingga penipisan kulit. Hal tersebut tentunya tidak baik bagi kesehatan kulit karena bisa berdampak jangka panjang.
"Korban-korban kayak gitu yang terjadi adalah kulitnya semakin tipis dan terjadi penipisan kulit," ujar Tompi.
Pelantun lagu Sedari Dulu itu menjelaskan untuk memiliki kulit yang sehat sebenarnya tidak perlu perawatan yang rumit. Cukup dengan membersihkan dan melembabkan kulit dengan cara yang benar.
"Sebenarnya perawatan kulit itu konsepnya cuma dua, sabun dan pelembab yang benar.  Selebihnya Tuhan sudah kasih kok (bisa regenerasi kulit), kulit itu pasti akan ngelentek sendiri, ada masanya," ujarnya.
"Nah tapi orang kan pengen mempercepat proses itu supaya tumpukan kulit mati itu cepat ngelenteknya. Jadi, supaya lebih cepat ditambah krim malam yang exfoliating," sambungnya.
Exfoliating menjadi salah satu cara perawatan kulit yang bisa dilakukan secara rutin untuk mengangkat sel kulit mati.
Akan tetapi, exfoliating yang berlebihan juga tidak baik bagi kulit karena akan membuat skin barrier rusak hingga menimbulkan flek.
"Ada tujuan tambahannya ternyata. Kalau di exfo pada level tertentu kulitnya jadi lebih glowing. Cuma kalau kebanyakan dan kelamaan yang terjadi adalah penipisan. Begitu kulitnya udah ketipisan, fungsi pertahanannya buruk, barrier kulit jadi rusak. Setelah barier rusak kena matahari atau sinar lampu aja bisa jadi flek," kata Tompi.