Zaidul Akbar Sebut Makan Tempe Mentah Lebih Sehat, Dokter Gizi: Saya Gak Anjurin
- Pixabay/ Bintang_Galaxy
VIVA Lifestyle – Para ahli dan pakar kesehatan sepakat bahwa tempe merupakan makanan yang murah namun kaya gizi. Tempe yang merupakan sumber protein nabati, tinggi akan protein, vitamin, dan mineral tetapi rendah natrium dan karbohidrat.Â
Namun, manfaat tempe akan lebih optimal jika pengolahannya juga tepat. Sangat dianjurkan tempe tidak diolah dengan cara digoreng. Begitu pun dengan dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar, yang tidak merekomendasikan tempe diolah dengan cara tersebut. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
Zaidul menjelaskan, dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, sebaik-baiknya lauk adalah cuka. Di mana menurut Zaidul, cuka isinya adalah bakteri. Jika tidak punya itu, maka kita punya bakteri terbaik bernama tempe.Â
"Tapi bakteri pada tempe setahu saya bukan jenis bakteri yang tahan panas. Maka sebenarnya makan tempe itu gak cocok kalo digoreng. Kalo mau mendapatkan manfaat optimal dari tempe jangan digoreng. Caranya gimana? Makan begini (mentah) aja, dibacem okelah," ujarnya dalam video yang diunggah di Youtube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip VIVA, Rabu 1 Maret 2023.Â
"Karena tempe isinya bakteri, bakteri itu butuh makanan. Makanya bakteri namanya prebiotik. Salah satu sumber prebiotik yang paling baik ya madu. Jadi makan tempe (mentah) pake madu kaya begini (sambil mempraktikkan)," sambungnya.Â
Lalu, apa yang terjadi jika kita mengonsumsi tempe mentah yang ditambahkan dengan madu? Menurut Zaidul, kita akan mendapatkan asupan prebiotik sekaligus probiotik.Â
"Apa yang terjadi berikutnya? Mood kita akan bener, salah satunya. Yang kedua, 70-80 persen imunitas kita letaknya di pencernaan. Artinya apa? Ini (tempe mentah campur madu) bisa jadi solusinya untuk menguatkan imunitas, dengan cara makan-makanan yang tinggi prebiotik atau probiotik," jelasnya.Â
"Atau Anda juga bisa berikan sumber prebiotik yang lain yaitu kurma. Tempe (mentah) Anda blender sama madu atau kurma, itu akan jadi makanan yang sangat sehat untuk pencernaan kita. Kapan bisa Anda kasihkan? Terutama pagi hari atau menjelang tidur," imbuh Zaidul Akbar.Â
Namun, jika Zaidul Akbar merekomendasikan untuk mengonsumsi tempe mentah, lain hal dengan ahli gizi. Dokter gizi klinis, DR. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK, justru tidak menganjurkan hal tersebut. Kenapa?Â
"Dari pabrik rumahan, kan perjalanan gak bersih, si tukang jualannya bawanya pake apa, campur sama makanan lain. Itu harus dipikirin dan itu kan dikupas tempenya. Kecuali dia masih terbungkus plastik dengan baik, tapi kan plastiknya ada bolong-bolongnya. Jadi terpapar oleh bakteri," kata dr. Fiastuti saat Press Conference dan Media Experience Taro Tempe di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, baru-baru ini.Â
"Jadi, saya sih gak anjurin makan yang mentah. Dimasak, cuma masaknya tentu yang sehat. Misalnya bikin tempe bacem tanpa digoreng kan juga enak, nah itu yang harus diajarin ke masyarakat. Kita udah kebiasaan orang Indonesia makanan semua digoreng, entah tempe goreng biasa, tempe mendoan, itu kan minyaknya banyak banget," tambahnya.Â
Fiastuti lebih lanjut menjelaskan, jika terpaksa harus digoreng, jangan dengan cara deep frying. Tumis akan jauh lebih baik karena tidak terlalu lama dimasak dan panasnya tidak terlalu tinggi.Â
"Atau misalnya bikin tempe orek kan bisa. Jadi, jangan digoreng kalo bisa. Atau tempe yang dibakar, di pan fry yang gak lengket cuma diolesin minyak, abis itu bikin sambel. Wah itu udah enak banget," papar dr. Fiastuti.