Alami Depresi dan Obesitas, Awas Jadi Pencetus Keganasan Sel Kanker Getah Bening

Stress
Sumber :
  • vstory

VIVA Lifestyle – Hidup di perkotaan dengan tekanan pekerjaan yang cukup tinggi memicu stres mengintai hingga menjadi depresi. Meski kerap disepelekan, depresi tak melulu berakibat pada kesehatan mental, namun juga mencetuskan sifat keganasan pada sel sehingga berujung pada kanker kelenjar getah bening.

Labu Siam dapat Mencegah Penyakit Kanker? Ini Dia Makanan Sehat yang Bisa Jadi Pertahanan Tubuh!

Kanker limfoma hodgkin atau dikenal dengan kanker getah bening tercatat sebanyak 1.188 kasus baru di dunia pada tahun 2020. Mirisnya, data dari Globocan itu menemukan bahwa angka kematian akibat Limfoma Hodgkin pada tahun 2020 mencapai 363 kasus. Scroll selanjutnya.

Menurut Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Andhika Rachman, pencetus kanker getah bening sendiri akibat sel darah putih yang berbalik menyerang tubuh. Hal itu dicetuskan oleh berbagai faktor, termasuk berat badan berlebihan atau obesitas.

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

"Pada pasien yang obesitas, selalu saya minta untuk turunan berat badan, karena dari kondisi itu ada perubahan imunitas dan inflamasi atau peradangan," tuturnya dalam acara virtual World Cancer Day 2023, baru-baru ini.

Penderita Kanker Rektum Takut Kehilangan Fungsi Anus dan Tak Bisa BAB, Ini Penyebab dan Gejalanya

Obesitas juga, kata Andhika, menyebabkan terjadinya resistensi insulin yang berdampak pada penyakit sistem metabolik seperti diabetes, kolesterol tinggi, hingga tekanan darah tinggi. Dengan ditambah penyakit penyerta ini, sel darah putih akan semakin 'berontak' dan berubah sifat menjadi ganas.

"Insulin resisten sindrom berhubungan dengan penyakit metabolik, yang juga berhubungan dengan kolesterol, tensi tinggi pada akhirnya berdampak pada kelenjar getah bening," tambahnya.

obesitas, kegemukan

Photo :
  • pixabay/ jarmoluk

Kanker limfoma ini juga sangat lekat kaitannya dengan imunitas tubuh, sehingga kondisi tubuh yang melemah rentan terhadap perubahan sel kanker ini. Tak terkecuali, kondisi stres yang memicu depresi hingga jangka lama, yang berdampak pada sifat sel yang menjadi ganas.

"Stres harus dikelola. Kalau stres aja, santai, nggak sampai depresi, masih aman. Kalau sidah depresi, itu sudah mencetuskan keganasan," tuturnya.

Banyak faktor lain yang menjadi penyebab kanker mengintai, termasuk usia yang belum memiliki ketahanan tubuh maksimal terhadap penyakit. Salah satunya, di mana sebagian besar pasien terdiagnosis Limfoma Hodgkin (kanker getah bening) antara usia 15 hingga 30 tahun, dan kelompok usia diatas 55 tahun.

orang stress

Photo :
  • U-Report

“Sebagian besar kasus dengan limfoma ini terjadi pada usia muda antara 15 hingga 30 tahun. Juga, terdapat pada mereka dengan usia di atas 55 tahun,” tambah Andhika.

Andhika mengatakan, pada umumnya gejala yang muncul berupa pembesaran kelenjar getah bening di tiga area tubuh. Namun, gejala pembesaran kelenjar yang terasa seperti benjolan ini juga diiringi dengan gejala penyerta lainnya.

"Benjolannya di leher, ketiak, atau pangkal paha, yang dapat disertai B symptoms yaitu demam lebih dari 38 derajat celcius, berkeringat pada malam hari, penurunan bobot badan lebih dari 10 persen bobot badan selama 6 bulan," ujarnya dalam acara virtual World Cancer Day 2023, Kamis 23 Februari 2023.

Foto ilustrasi sel kanker | news.sky.com

Photo :
  • vstory

Benjolan di kelenjar getah bening ini biasanya terasa di bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah yang besar. Selain itu, gejalanya juga cukup khas dengan bentuk yang awalnya kecil namun perlahan ukurannya bertambah.

"Bagaimana bisa menyatakan kanker getah bening, dia gak mati, bertambah lagi. Cirinya adalah dia tambah besar dalam waktu singkat. Tadinya sebesar kacang hijau, tambah besar lagi sebesar kelereng, makin lama makin besar," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya