Deretan Kisah Bayi dan Anak Obesitas yang Mencengangkan di Indonesia
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
VIVA Lifestyle – Baru-baru ini heboh soal kasus bayi berusia 16 bulan di Bekasi mengalami obesitas dengan berat badan yang mencapai 27 kg. Ternyata, sebelumnya juga pernah ada beberapa kisah anak obesitas yang menyita perhatian publik di Indonesia. Bahkan di antara anak yang menderita obesitas itu sudah ada yang sampai meninggal. Siapa saja? Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
1. Kenzi Alfaro - Bayi di Bekasi
Muhammad Kenzi Alfaro merupakan bayi berusia 1,4 tahun yang dinyatakan mengalami obesitas. Bayi asal Bekasi itu menghebohkan dengan bobotnya yang mencapai 27 kg.
Bobot tubuh Kenzi diketahui meningkat saat berusia enam bulan. Padahal saat lahir beratnya hanya 4 kg. Sang ibu, Fitria mengaku bahwa bayinya tersebut kerap minum susu kental manis dan bahkan mengonsumsi makanan ringan seperti camilan kentang.
Bayi yang gemuk dengan pipi dan lengan yang besar memang tampak sangat menggemaskan. Namun, berat badan yang berlebih hingga mencapai di atas rata-rata justru bisa membahayakan kesehatan anak di masa depan.
2. Satia Putra - Anak di Karawang
Selanjutnya ada bocah laki-laki bernama Satia Putra yang berusia 7 tahun. Bocah asal Karawang itu mengalami obesitas hingga beratnya mencapai 110 kg yang diketahui karena pola makan yang berlebihan.
Selain itu, Satia juga jarang gerak dan bahkan tidak bisa tidur terlentang seperti anak-anak seusianya, melainkan dengan I cara duduk dan bagian punggungnya di ganjal bantal.
Menyedihkannya lagi, Satia Putra telah akhirnya meninggal dunia pada Sabtu 28, September 2019 lalu setelah mengalami batuk dan sesak napas.
3. Arya Permana - Anak di Karawang
Arya Permana menjadi salah satu anak yang menderita obesitas. Pada tahun 2016 lalu, bocah asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwarung, Karawang ini kelebihan berat badan hingga mencapai 192 kg.
Namun, selang dua tahun Arya berhasil menurunkan berat badannya dari 192 kg menjadi 85 kilogram karena rajin olahraga yang didampingi dan diawasi oleh Ade Rai.
Arya juga diketahui sempat melakukan operasi bariatrik di RS Omni Alam Sutera, Tangerang. Berkat usahanya dan juga peran orang tua serta bantuan dari berbagai pihak, berat badan Arya akhirnya secara berangsur berhasil turun. Pada 2019 lalu, Arya sudah bisa kembali beraktivitas.
4. Rafka Adi Putra - Anak di Bekasi
Ada juga anak berusia 11 tahun yang bernama Rafka Adi Putra asal Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Bocah tersebut mengalami obesitas dengan bobot yang mencapai 126 kilogram pada 2022 lalu. Rafka bahkan kesulitan beraktivitas gegara bobotnya terlalu besar hingga terpaksa berhenti sekolah.
Berat badan Rafka semakin bertambah tubuh Rafka pada tiga tahun terakhir dihitung dari 2022 ke belakang. Sebelumnya, Rafka tumbuh seperti layaknya anak-anak pada umumnya. Namun, perubahan terjadi setelah sang anak kerap jajan es dan ciki-ciki.
Belum lama ini pihak orang tua juga sudah pernah membawa Rafka ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk bisa mendapat penanganan medis. Dari situ, pihak dokter menyarankan Rafia dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.