Cegah Anak Obesitas, IDAI Sarankan Konsumsi Makanan Ini

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Lifestyle – Bila bertanya soal makanan kesukaan pada anak sudah hampir pasti jawaban yang keluar tidak akan jauh dari hidangan cepat saji, seperti nugget, ayam goreng, sosis dan sejenisnya.

Terpopuler: Cara Bedakan Gula Aren Asli dan Palsu, Penyebab Takut Punya Anak Menurut Psikolog

Padahal, makanan sejenis itu rendah akan kandungan zat gizi yang berperan penting sebagai penyedia tenaga untuk mengarungi hari. Berbahayanya lagi, makanan cepat saji juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan akibat kandungan kalori yang tinggi. Scroll untuk info selengkapnya.

Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, bukan tidak mungkin anak dapat mengidap obesitas, darah tinggi atau bahkan diabetes.

Pertama Kali Curhat, Rossa Nangis Anaknya Ungkap Perasaan saat Ibunya Pisah dengan Yoyo Padi

Ilustrasi anak makan.

Photo :
  • U-Report

Junkfood sangat tinggi gula dan inflamatif. Anak-anak sekarang itu sudah banyak yang kena hipertensi, diabetes melitus tipe 2 karena ini,” jelas Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) dalam sebuah talkshow di Jakarta.

Gegara Gejolak Politik, Anak Putus Sekolah di Thailand Melonjak hingga 1 Juta Siswa

Kabar baiknya, risiko tersebut dapat dicegah dengan membiasakan anak untuk menyukai hidangan non-goreng sejak dini. Pasalnya, sajian alternatif tersebut cenderung memiliki indeks gula yang jauh lebih rendah dibandingkan jajanan pada umumnya.

“Jadi, pesan saya solusinya kembali ke makanan alami, real food, seperti banyak sayuran, rebus-rebusan. Kentang rebus, kentang goreng dan keripik saja misalnya,” lanjut dr. Piprim.

Pernyataan dr. Piprim itu didukung juga oleh nutrisionis PT Sehat Secara Alami (SESA), Reni Rahmawati. Menurutnya, konsumsi hidangan non-goreng bahkan juga dapat membuat tubuh bekerja secara lebih optimal.

“Selain memiliki cita rasa yang lebih enak, makanan yang diolah dengan cara rebus, kukus, bakar atau panggang juga memiliki nilai kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan makanan yang yang digoreng," papar Reni.

Chief Marketing Officer SESA, Renny Hasibuan, turut mendukung para ibu untuk mengaplikasikan gaya hidup sehat terhadap anggota keluarga mereka. 

Ilustrasi anak gemuk/obesitas.

Photo :
  • iStockphoto.

"Komitmen tersebut kami wujudkan dengan GreenPan Steamy yang memungkinkan para ibu untuk menyajikan hidangan kukus secara rutin, praktis dan menyenangkan,” ujarnya saat peluncuran produk tersebut. 

Selain membantu bahan masakan untuk tetap memiliki kandungan zat gizi yang tinggi pasca dimasak, Renny mengklaim, GreenPan Steamy juga dirancang agar dapat menghasilkan hidangan yang lezat. 

"Hal itu dimungkinkan oleh desain Steamy’s Clever yang membuat makanan terasa lebih lezat saat ditumpuk di dalam kukusan. Sebagai pelengkap, Steamy turut dilengkapi panduan pengukus cerdas yang memiliki panduan lama waktu memasak berbagai jenis makanan kukus," tuturnya. 

"Tak lupa, sebagai produk usungan GreenPan, Steamy tentunya juga sudah terbebas dari risiko mengeluarkan racun yang umum terjadi pada alat masak tradisional. Alhasil, selain lepas dari ancaman penyakit yang dapat muncul dari makanan cepat saji, anak pun dipastikan bebas dari kemungkinan disusupi zat berbahaya yang dilepas alat saat proses memasak," imbuh Renny Hasibuan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya