Wanita Hamil Tak Disarankan Olahraga Sepeda, Ini Bahayanya

Ilustrasi hamil/ibu hamil.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

VIVA Lifestyle – Kehamilan yang dinanti-nanti kerap membuat para calon ibu menjadi lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitasnya, termasuk berolahraga. Tak sedikit calon ibu ini yang memilih berhenti beraktivitas atau justru melakukan olahraga yang dianggap ringan seperti bersepeda, padahal malah berisiko membahayakan kondisinya.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Dokter spesialis bedah ortopedi konsultan foot & ankle yang berpraktik di Jakarta Knee & Shoulder Orthopedic Sport Centre (JKOSC) RS Pondok Indah, dr. Astuti Pitarini, Sp.OT (K), mengatakan bahwa ada ibu hamil sebenarnya sangat memungkinkan untuk berolahraga. Menurutnya, ada dua pilihan aktivitas yang dapat dilakukan oleh para ibu hamil. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.

"Jadi ada dua ya. Pertama, untuk wanita yang tidak pernah olahraga sebelumnya, saat hamil pilih olahraga yang low impact. Kedua, kalau sudah terbiasa olahraga sebelum hamil, lanjutkan saja dengan memantau kondisi tubuh," paparnya dalam acara media di Jakarta, Rabu 22 Februari 2023.

Indonesia Pingpong League 2024 Masuki Babak Grand Final, Aura Kebangkitan Tenis Meja Makin Nyata

Ilustrasi bersepeda/olahraga.

Photo :
  • Freepik/freepik

Jenis olahraga low impact yang dianjurkan, kata dokter Astuti, paling mudah dan murah adalah berenang atau senam hamil. Jenis gerakannya pun disesuaikan dengan kemampuan para ibu hamil dan disarankan setelah melewati trimester awal atau atas 12 minggu.

Pecatur Berusia 7 Tahun Zach Alexander Tjong Harumkan Nama Indonesia di Kancah Asia

"Kalau biasanya olahraga, boleh lanjutkan (jenis olahraganya) tapi sesuai kondisi. Tadinya lari 10 kilometer, pas hamil setengahnya dulu, dirasa-rasa dulu, kuat nggak. Itu dilakukan setelah trimester pertama. Kalau biasa olaharaga bisa lanjutkan saja," kata dia.

Dijelaskan dokter Astuti, ibu hamil tetap dianjurkan bergerak agar memicu kenaikan berat badan berlebihan. Namun, ia tak menganjurkan para ibu hamil memilih melakukan olahraga sepeda. Sebab, meski terlihat nyaman dan mudah, olahraga dengan sepeda justru membahayakan.

"Yang bahaya, misal sepeda. Terutama di trimester akhir, ketika elastin tinggi-tingginya. (Elastin membuat) panggul longgar, bisa terjadi dislokasi rongga panggul. Olahraga ekstrem lain misal berenang terlalu dalam," jelasnya.

Senam hamil sendiri dapat dilakukan ibu hamil dengan mudah dan memberi segudang manfaat, salah satunya mencegah nyeri di tulang ekor. Sementara olahraga yang juga dianjurkan oleh dokter Astuti, dengan jenis streght training atau latihan beban. Olahraga ini memberi manfaat untuk membangun dan menjaga kepadatan tulang sehingga mencegah keropos.

"Aktivitas fisik dengan menahan beban tubuh, memakai barbel atau core excercise dan free weight, lebih bangun massa otot. Yoga, sepeda berenang cenderung untuk fleksibiltas aja, bukan membentuk massa otot dan kepadatan tulang. Aktivitas olahraga ini bisa dilakukan semua kalangan," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya