Nafsu Makan Mendadak Meningkat, Waspada Diabetes
- Freepik: wayhomestudio
VIVA Lifestyle – Diabetes merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang menjadi endemi di dunia, termasuk Indonesia. Tak sedikit yang merasa bahwa penyakit ini muncul tanpa gejala, meski sebenarnya ada sejumlah tanda yang menunjukkan tubuh berisiko diintai diabetes.
Spesialis penyakit dalam, dr. Virly Nanda SpPD-KGEH, mengatakan bahwa ketika tubuh mendadak mengalami peningkatan nafsu makan, patut diwaspadai tubuh mengalami diabetes. Sebab, diabetes terjadi lantaran tubuh tak mampu mengontrol kadar gula darah dan insulin sehingga muncul keinginan makan terus-menerus. Scroll untuk informasi selengkapnya.
"Hati-hati sebenarnya karena peningkatan nafsu makan banyak tiba-tiba, jangan-jangan harus periksa ke dokter, ada masalah medis. Salah satunya diabetes. Kenapa tiba-tiba jadi nafsu makan terus. Diabetes biasanya disertai gejala lain tapi ya, nggak terus-terusan makan aja," ujarnya dalam acara Hidup Sehat tvOne, Kamis 16 Februari 2023.
Dalam tubuh, kata dokter Virly, ada hormon yang memicu pengendalian nafsu makan. Ketika diabetes terjadi, gula tinggi dalam darah sehingga memicu nafsu makan meningkat. Hormon yang memicu nafsu makan tersebut meningkat diiringi gejala lain seperti haus terus-menerus dan sering buang air kecil
"Itu gejala diabetes. Tapi banyak gejala lainnya. Gula tinggi di dalam darah jadi bawaannya pengen makan," tuturnya.
Lebih dalam, keinginan nafsu makan yang meningkat itu juga bisa menjadi risiko munculnya penyakit gondok. Hormon yang terjadi saat penyakit gondok mengintai, merangsang nafsu makan meningkat sehingga tanpa sadar akan makan terus-menerus.
"Kalau hormonnya tinggi, merangsang bawaannya pengen makan terus. Itu penyakit (gondok) yang membuat nafsu makan meningkat," ujarnya.
Selain itu, nafsu makan yang meningkat juga bisa menjadi pertanda bahwa seorang perempuan kemungkinan besar sedang hamil. Tak hanya itu, ketika nafsu makan meningkat juga menjadi tanda tubuh sedang kekurangan cairan dan membutuhkannya segera.
"Hamil ada hormon yang meningkatkan nafsu makan dan memang kebutuhan saat hamil juga meningkat. Memang kebutuhan meningkat. Hamil itu stres fisik, tapi kebutuhan gizi juga meningkat asal terukur, tidak berlebihan makannya," tandasnya.
Sebelumnya, dokter Virly mengatakan bahwa nafsu makan yang meningkat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kelelahan dan kurang istirahat. Menurutnya, kurang tidur dapat memberi dampak yang memproduksi hormon tertentu di tubuh sehingga sulit mengendalikan nafsu makan.
"Kurang tidur muncul nafsu makan berlebih. Kurang tidur ini dapat mengganggu hormon yang kendalikan nafsu makan. Karena lelah, nggak bisa dikendalikan, jadi nafsu makan muncul atau bisa juga turun," tuturnya.
Dituturkan Virly, kekurangan tidur membuat energi menurun drastis di tubuh sehingga fungsi organ tak berjalan maksimal, termasuk di sistem saraf pusat. Padahal di area itu, bekerja dengan mengatur hormon yang mengendalikan nafsu makan tetap terjaga.
"Dengan kelelahan dan kurang tidur jadi nggak bisa atur dengan benar, hormon di saraf pusat yang mengatur makan, jadi nggak bisa dikendalikan," tambahnya.