Khasiat Kunyit Ampuh Cegah Hingga Atasi Deret Kanker Ini, Berapa Dosis Amannya?
- U-Report
VIVA Lifestyle – Kunyit menjadi salah satu tanaman herbal yang mudah ditemui di Indonesia, terutama sebagai bumbu masakan. Ternyata, kunyit yang kerap memberi rasa lebih nikmat pada sajian nusantara mampu memberi khasiat menakjubkan untuk kesehatan tubuh, termasuk terkait kanker. Kok bisa?
Kunyit sudah digunakan sejak 600 sebelum masehi oleh bangsa India. Tanaman rimpang ini memiliki kandungan bernama kurkumin yang sangat berperan untuk berbagai bidang, mulai dari pewarna makanan, kosmetik, hingga obat tradisionsl.
Meski kerap digunakan sebagai bumbu utama dalam bumbu kari atau opor, kunyit sendiri biasa diolah sebagai jamu tradisional. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Bukan tanpa alasan, kunyit memiliki kadar kurkimin dengan jumlah yang cukup tinggi sehingga mampu diterapkan sebagai pengobatan tradisional yang sudah dikenal sejak zaman nenek moyang.
"Aplikasi terapi kurkumin pada tiga hal yaitu aktivitas antivirus, kanker, dan inflamasi," tutur Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition Dr. Rimbawan, dalam acara virtual bersama Herbalife, Kamis 16 Februari 2023.
Pada aktivitas antivirus, kurkumin terbukti mampu berperan aktif membantu mengatasi hepatitis dan herpes simpleks.
Sementara pada peradangan, penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat mengatasi beragam penyakit terkait seperti rheumatoid arthritis, radang usus, hingga penyakit alzheimer.
"Untuk kanker, turmeric sudah diteliti pada banyak jenisnya. Ada kanker paru, kanker payudara, kanker rahim, leukimia, limfoma, dan gastrointestinal," tambahnya.
Pada kanker kolorektal, di mana kanker tumbuh di usus besar atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus. Dalam uji klinis dengan kurkumin, dosis 1,44 gram per hari selama 6 bulan, mampu menurunkan jumlah dan ukuran polip.
Sama halnya pada kanker pankreas, yang mana jenis kanker ini kerap terlambat dideteksi dan sangat mudah menyebar. Uji klinis terhadap kurkumin sebanyak 1,5 gram per hari dalam 6 minggu mampu menurunkan peroksida lipid.
Pada kanker payudara juga memberi respons positif. Kanker payudara sendiri gejalanya termasuk benjolan di payudara, keluar cairan di puting, perubahan bentuk hingga tekstur payudara.
Dalam uji klinisnya setiap 3 minggu sekali, dengan dosis 6 gram per hari, gejala kankernya terbukti cukup mampu ditoleransi.
"Pada pria, kanker prostat gejalanya kesulitan buang air kecil, walau kadang tidak bergejala sama sekali. Dengan uji klinis kurkumin dosis 0,1 gram per hari selama 6 bulan, menurunkan serum PSA (sel kanker di prostat) dalam kombinasi dengan isoflavone. Sumber isoflavon itu seperti pada tempe," tandasnya.