NTB, Destinasi Super Prioritas dan Permasalahan Stunting
- VIVA/Adinda Permatasari
VIVA Lifestyle – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang masih menghadapi permasalahan stunting. Selain termasuk dalam 12 provinsi yang menjadi prioritas percepatan penurunan stunting, NTB juga menjadi 5 Destinasi Super Prioritas.
Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan bahwa angka stunting di NTB saat ini menyentuh 16,9 persen dari seluruh anak yang ada di provinsi itu. Artinya, ada 75.503 anak di NTB yang masih mengalami stunting.
"Berbagai upaya terus dilakukan Pemprov untuk menekan angka stunting di NTB. Di antaranya pencapaian yang telah ditunjukkan oleh kabupaten di NTB yaitu Kabupaten Lombok Barat telah bisa melakukan Deklarasi Tuntas 5 Pila STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), yang meliptui stop buang besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun di air mengalir, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga dan pengamanan limbah cair rumah tangga. Hal tersebut dapat tercapau berkat peran aktif Posyandu," ujar Sitti saat kegiatan Aksi Gizi Generasi Maju yang digagas Danone Indonesia di Banyumulek, Lombok Barat, NTB, Kamis 9 Februari 2023.
Angka tersebut menurun cukup signifikan dari yang sebelumnya menyentuh angka di atas 30 persen, meski dengan proses yang perlahan. Kini, Sitti berambisi menetapkan target 14 persen di tahun 2023.
Dokter spesialis anak, dr. Ananta Fittonia Benvenuto, M.Sc, Sp.A, mengungkap bahwa kebanyakan masalah stunting di NTB dipicu oleh infeksi. Karenanya, untuk mencegah infeksi dilakukan vaksinasi PCV.
Selain permasalahan infeksi, pemicu stunting lainnya adalah asupan nutrisi. Dokter Ananta mengungkap bahwa masih banyak masyarakat yang meminta anak mengonsumsi sayur. Padahal, yang terpenting bagi asupan nutrisi anak protein hewani.
"Sayur itu gak begitu penting buat anak, protein hewani yang harus diutamakan. Sayuran boleh tapi hanya untuk mengenal," jelas dokter Ananta.
Pencegahan dan penanganan stunting merupakan tugas yang berat yang harus dilakukan bersama. Tidak hanya dari masyarakat, tapi juga perlu kolaborasi dari pemerintah hingga pihak swasta. Hal ini pula yang mendorong Danone Indonesia untuk memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting serta kesehatan lingkungan.
"Dalam rangkaian peringatan Hari Gizi Nasional, Danone Indonesia terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dan pemerintah terus berupaya mendorong adanya inisiatif dalam pencegahan stunting dan kesehatan lingkungan. Salah satunya melalui edukasi yang dapat berperan sebagai kunci untuk mengubah perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan stunting serta kebersihan lingkungan bagi masyarakat NTB, serta Lombok PET yang merupakan implementasi dalam komitmen #BijakBerplastik di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP)," ujar Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo.
Danone Indonesia menggelar kegiatan Aksi Gizi Generasi Maju bertajuk 'Wujudkan Generasi Maju Bebas Stunting dengan Isi Piringku Kaya Protein Hewani', di Lombok, NTB, pada 9-10 Februari 2023. Acara ini merupakan rangkaian peringatan Hari Gizi Nasional 2023.