Gak Main-main, Saraf Kejepit Ternyata Bisa Sebabkan Impotensi
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Saraf kejepit merupakan suatu kondisi di mana adanya tekanan pada saraf oleh jaringan di sekitar tubuh, seperti tulang, tulang rawan, dan otot. Sehingga, saraf menjadi rusak dengan gejala nyeri hebat, kesemutan, dan mati rasa saat beraktivitas.
Spesialis saraf yang juga Captain Neuro Care by Klinik Pintar dr. Zicky Yombana, Sp.S, menjelaskan bahwa 90 persen pasien yang datang karena saraf kejepit terjadi akibat kebiasaan. Scroll untuk informasi selengkapnya.
"Datanya 10 persen orang gangguan kejepit karena kecelakaan. Ergonomi, kebiasaan 90 persen saraf kejepit. Orang yang suka menaruh dompet di kantong belakang. Orang yang suka kretekin pinggang, yang menggunakan tas selempang itu sebabkan saraf kejepit. Tidak olahraga bikin otot tidak lentur," kata dia saat ditemui dalam acara Konferensi Pers "Gerakan Sadar Saraf di Usia Produktif" dan Grand Launching Neuro Care by Klinik Pintar, di Mampang Jakarta Selatan, Rabu 8 Februari 2023.
Saraf kejepit sendiri perlu diperhatikan jika tidak bisa menyebabkan sejumlah masalah serius. Mulai dari rasa kebas, lantaran tekanan pada saraf tertentu dapat mematikan rangsangan terhadap rasa nyeri. Sehingga, Anda bisa saja tidak merasakan sensasi nyeri atau tekanan apapun dalam posisi tertentu.
Selain itu, cengkeraman tangan yang ikut melemah. Saat saraf leher terjepit, maka otak tidak mampu menerima rangsangan otot mana yang bereaksi. Rangsangan otot yang buruk menyebabkan lemahnya cengkeraman, sehingga tidak dapat menulis atau melakukan aktivitas kecil lainnya dengan optimal.
Tidak sampai di situ, saraf kejepit juga bisa menyebabkan gangguan pada masalah gairah seksual. Saraf kejepit disebut bisa menyebabkan seorang pria mengalami disfungsi ereksi atau impotensi.
"Bisa impoten karena terjadi di lumbal dan sakral. Karena kabel saraf itu juga mensarafi area genital atau kelamin," jelas Zicky.