Gempa Turki Tewaskan Ribuan Orang, Ini Dampak Serius Bagi Kesehatan Mental Korban
- AP Photo/Hussein Malla.
VIVA Lifestyle – Turki dilanda gempa besar berkekuatan 7,8 pada pukul 04:17 waktu setempat pada Senin 6 Februari 2023. Getaran selanjutnya sebesar dan sekeras yang pertama dengan pusat gempa di distrik Elbistan di provinsi Kahramanmaras. Ini adalah gempa Turki terkuat yang mengguncang wilayah itu dalam lebih dari 100 tahun.
Sesuai laporan terbaru, para pejabat telah mengonfirmasi bahwa 7.300 orang telah kehilangan nyawa mereka akibat gempa dahsyat, dan lebih banyak lagi diperkirakan akan bertambah dalam beberapa jam mendatang. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga telah memperingatkan bahwa lebih dari seribu anak telah meninggal dalam gempa terakhir. Scroll untuk info selengkapnya.
Mengapa Turki rawan gempa bumi yang parah dan menghancurkan? Itu karena lokasinya. Kecenderungan Turki terhadap gempa bumi berasal dari lokasi tektoniknya. Lapisan terluar bumi terdiri dari sekitar 15 lempengan besar, yang disebut lempeng tektonik.
Kisah Haru nan Emosional
Beberapa kisah emosional dan kisah bertahan hidup yang luar biasa telah muncul dari para penyintas telah muncul di internet yang menunjukkan sisi yang sangat berbeda dan menyedihkan dari apa yang ditinggalkan oleh gempa dahsyat yang dihadapi Turki pada hari Senin. Dalam sebuah laporan, media lokal menyatakan bayi yang baru lahir ditarik hidup-hidup dari puing-puing di Suriah, masih terikat tali pusar ke ibunya yang meninggal akibat gempa.
"Kami mendengar suara saat kami sedang menggali," kata seorang pekerja penyelamat
"Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh) jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit,” sambungnya.
Sesuai laporan, bayi yang baru lahir adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga dekatnya. Lantas, apakah ada kaitan antara bencana alam dan kesehatan mental?
Meskipun efek fisik dari bencana alam dapat memudar dalam beberapa minggu atau bulan, dampak psikologis dari peristiwa ini terhadap individu dan komunitas dapat bertahan selama bertahun-tahun. Bencana semacam itu tidak hanya merusak kesehatan psikologis individu yang selamat, tetapi juga memengaruhi jiwa tubuh secara keseluruhan dengan mengganggu kedamaian mental, yang diperlukan untuk kesejahteraan keseluruhan yang baik.
Bisakah Gempa Bumi Mempengaruhi Kesehatan Mental?
Ya, itu dapat berdampak serius pada kesehatan mental Anda. Menurut penelitian, orang yang selamat dari bencana semacam itu menderita stres berat, kecemasan, dan depresi selama bertahun-tahun, dan beberapa komplikasi kesehatan mental ini juga menyiksa kesejahteraan psikologis mereka.
Para ahli mengatakan bahwa hampir setiap orang yang selamat dari bencana alam, yang mematikan seperti gempa bumi seperti Turki, akan mengalami semacam reaksi emosional terhadap peristiwa tersebut.
Dalam sebuah buku berjudul "Healthy, Resilient, and Sustainable Communities After Disasters," para ahli telah menyatakan bahwa bagi banyak orang yang selamat dari peristiwa alam yang menghancurkan, reaksi akut akan bersifat sementara, dan pemulihan fungsional akan terjadi tanpa bantuan medis atau mental.
Namun, dalam beberapa kasus luar biasa, dampak bencana alam jenis apa pun terhadap kesehatan perilaku mereka bisa parah, bertahan lama, dan bahkan mengancam jiwa. Oleh karena itu, seseorang perlu mengetahui efeknya, dan mengatasinya pada saat timbulnya. Ini tidak hanya akan membantu individu untuk tetap aman tetapi juga tidak akan mengakibatkan beban kesehatan jangka panjang yang signifikan.
Efek kesehatan mental yang umum dari bencana alam yang mungkin dihadapi para penyintas selama bertahun-tahun setelah kejadian meliputi rasa terkejut, depresi, kecemasan, perubahan suasana hati, kebingungan, takut, sifat lekas marah, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), apnea tidur, serta kesulitan dalam berkonsentrasi.
Siapa yang Berisiko Lebih Tinggi Menderita Masalah Kesehatan Mental?
Menurut para ahli, beberapa kelompok mungkin merasakan efek kesehatan mental dari peristiwa yang menghancurkan tersebut lebih kuat daripada yang lain, beberapa di antaranya termasuk, anak-anak. Selain itu, kelompok lain seperti orang yang menderita penyakit mental atau selamat dari trauma, pekerja pemulihan, petugas kesehatan
Menyadari meningkatnya jumlah korban tewas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi yang paling parah terkena dampak gempa.