Sebelum Meninggal, Pasien Anak Gagal Ginjal Akut Sempat Imunisasi

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • freepik/lifeforstock

VIVA Lifestyle – Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto mengatakan pihaknya akan meminta keterangan dari Puskesmas untuk mendalami kasus gagal ginjal akut yang menimpa anak di wilayah DKI Jakarta. Sebab, satu orang anak meninggal dunia dan satu anak lainnya dirawat di rumah sakit.

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal ASI diketahui punya manfaat untuk ke Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

“Iya (Puskesmas akan dipanggil). Pokoknya semua pihak yang terkait nanti kita akan panggil, mintain keterangan, sejauh mana sih sebetulnya, kita butuh keterangan. Kita merespons apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, karena ini harus ada kepastian penyebabnya apa,” kata Pipit saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa, 7 Februari 2023. Scroll untuk info selengkapnya.

Berdasarkan keterangan dari keluarga, anak yang meninggal dunia akibat gagal ginjal akut sempat menjalani imunisasi. Makanya, lanjut Pipit, pihaknya sedang mendalami kasus ini.

Ketiga Anaknya Patungan Demi Bikin Kejutan Hari Ayah, Desta: Gak Kuat Aku Tuh

Dirtipidter Bareskrim Brigjen Pol Pipit Rismanto bersama Kepala BPOM

Photo :
  • Humas Polri

“Kita sedang telusuri imunisasi apa, kemudian yang dikonsumsi seperti apa,” ujarnya.

First Time Mom Pasti Relate, Influencer Ini Share Pengalaman Bedain MPASI Anak Pertama dan Kedua

Selain itu, Pipit mengatakan Bareskrim juga akan melakukan penelusuran soal latar belakang atau rekam medis dari anak yang meninggal tersebut. Setiap informasi, kata dia, akan dimuat dalam berita acara pemeriksaan dan diinformasikan ke publik.

"Makanya kita harus telusuri dari awal, dari history-nya seperti apa, rekam medisnya seperti apa, kondisi kesehatannya seperti apa, penanganan medisnya seperti apa. Apa yang dikonsumsi, ini harus kita urai semua," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menyebut dua kasus gagal ginjal akut di Jakarta sudah terlacak yaitu wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

“Iya betul (kasusnya berada di Jaktim dan Jakbar). Sejauh ini, itu dulu yang bisa disampaikan," kata Ngabila saat dikonfirmasi wartawan pada Senin, 6 Februari 2023.

Menurut dia, satu orang yang idap gagal ginjal meninggal dunia dan satu orang lagi masih dalam perawatan di rumah sakit.

Ilustrasi - Obat sirup

Photo :
  • ANTARA

Senada, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus baru gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI), setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember 2022.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril menyebut ada penambahan satu kasus terkonfirmasi dan satu kasus suspek gagal ginjal. Menurut dia, dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Satu kasus masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun mengalami demam tanggal 26 Januari 2023, lalu konsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli secara mandiri. Kemudian, satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.

Bareskrim sejauh ini telah menetapkan empat orang tersangka dan lima korporasi dalam kasus gagal ginjal akut pada anak. Di antaranya Endis (E) alias Pidit (PD) selaku Direktur Utama CV Samudera Chemical; Direktur CV Samudera Chemical, Andri Rukmana; Direktur Utama CV Anugrah Perdana Gemilang, Alvio Ignasio Gustan (AIG); Direktur CV APG, Aris Sanjaya (AS).

Sementara, lima korporasi yang ditetapkan tersangka adalah PT Afi Farma, CV Samudera Chemical, PT Tirta Buana Kemindo, CV Anugrah Perdana Gemilang, serta PT Fari Jaya Pratama.

Kemudian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menetapkan dua perusahaan sebagai tersangka, yaitu PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya